DPP NasDem Didesak Turun Tangan
Selesaikan Pergolakan di DPW NasDem Bali Jelang Pilkada
DPP NasDem lakukan konsolidasi lebih cepat di Bali akan makin baik, karena akan menghadapi Pilkada 6 kabupaten dan kota secara serentak.
DENPASAR, NusaBali
Bergolaknya DPW NasDem Provinsi Bali karena dua kubu berseteru, yakni kubu Ida Bagus Oka Gunastawa vs Sekretaris DPW NasDem Bali, Putu Nopi Seri Jayanti membuat prihatin kader senior NasDem Bali. DPP NasDem didesak segera selesaikan masalah internal yang sangat mengganggu soliditas partai terlebih NasDem akan hadapi Pilkada serentak di 6 kabupaten dan kota pada 9 Desember 2020 mendatang.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Gde Widiada, ditemui NusaBali di Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Minggu (12/7) siang mengatakan dirinya menerima informasi atas kondisi DPW NasDem Bali saat ini akan ada keputusan DPP NasDem menunjuk Ketua DPW NasDem Bali dengan status definitif. DPP NasDem akan turun langsung ke Bali untuk memulihkan situasi saat ini.
"Sebagai kader Partai NasDem yang ikut membesarkan partai ini mari terima dengan legowo keputusan DPP NasDem nanti. Siapapun yang ditunjuk DPP menjadi Ketua DPW NasDem Bali atau apalah nama jabatan itu, kader-kader harus legowo, berbesar hati," ujar Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar ini.
Widiada mengatakan DPP NasDem lakukan konsolidasi lebih cepat di Bali akan makin baik. Karena NasDem akan menghadapi Pilkada 6 kabupaten dan kota secara serentak. "Kami sangat berkepentingan dengan Pilkada di Denpasar 2020. Karena NasDem punya 3 anggota dewan di DPRD Denpasar dan harus menyusun strategi di Pilkada Denpasar supaya bisa mewarnai perhelatan politik ini," ujar Widiada.
Ditegaskan Widiada saat ini kondisi NasDem untuk Pilkada Kota Denpasar belum menindaklanjuti gerakan politik apapun untuk mengarah mengusung calon. Baru sebatas isu politik, komunikasi di permukaan antara NasDem dengan beberapa kandidat seperti dengan Anak Agung Ngurah Rai Iswara maupun dengan Anak Agung Ngurah Manik Danendra. "Tindaklanjutnya seperti apa? Nggak ada sampai sekarang. NasDem nggak pernah datangi kandidat. Justru partai lain yang lebih proaktif. Walaupun ada parpol mengajak NasDem berkoalisi ya cuman sebatas komunikasi saja. Kondisi ini tidak terjamah oleh sebuah solusi, maka sangat mendesak DPP NasDem memulihkan situasi ini," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar periode 2009-2013 ini.
Widiada mengatakan dirinya bersama kader tidak mambahas lagi kondisi NasDem yang kini terbelah dengan dua kubu, yakni kubu Sekretaris DPW NasDem Putu Nopi Seri Jayanti dengan kubu Ida Bagus Oka Gunastawa yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPP NasDem. "Bagi saya itu sudah lewat, kita menunggu keputusan DPP NasDem saja," tegasnya.
Widiada menyebutkan siapapun yang ditunjuk Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh sebagai Ketua DPW NasDem Provinsi Bali mengisi kekosongan jabatan Ketua DPW NasDem Bali tidak persoalan. "Kita tidak berbicara dalam ranah siapa yang diturunkan DPP NasDem memegang pimpinan di Bali. Yang kita mau rekonsiliasi dan konsolidasi harus secepatnya. Kasihan kader kita di bawah. Saya tidak mau masuk ke ranah antara dua kubu. Yang jelas saya mau kader bersatu," sentilnya. *nat
Bergolaknya DPW NasDem Provinsi Bali karena dua kubu berseteru, yakni kubu Ida Bagus Oka Gunastawa vs Sekretaris DPW NasDem Bali, Putu Nopi Seri Jayanti membuat prihatin kader senior NasDem Bali. DPP NasDem didesak segera selesaikan masalah internal yang sangat mengganggu soliditas partai terlebih NasDem akan hadapi Pilkada serentak di 6 kabupaten dan kota pada 9 Desember 2020 mendatang.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Gde Widiada, ditemui NusaBali di Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Minggu (12/7) siang mengatakan dirinya menerima informasi atas kondisi DPW NasDem Bali saat ini akan ada keputusan DPP NasDem menunjuk Ketua DPW NasDem Bali dengan status definitif. DPP NasDem akan turun langsung ke Bali untuk memulihkan situasi saat ini.
"Sebagai kader Partai NasDem yang ikut membesarkan partai ini mari terima dengan legowo keputusan DPP NasDem nanti. Siapapun yang ditunjuk DPP menjadi Ketua DPW NasDem Bali atau apalah nama jabatan itu, kader-kader harus legowo, berbesar hati," ujar Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar ini.
Widiada mengatakan DPP NasDem lakukan konsolidasi lebih cepat di Bali akan makin baik. Karena NasDem akan menghadapi Pilkada 6 kabupaten dan kota secara serentak. "Kami sangat berkepentingan dengan Pilkada di Denpasar 2020. Karena NasDem punya 3 anggota dewan di DPRD Denpasar dan harus menyusun strategi di Pilkada Denpasar supaya bisa mewarnai perhelatan politik ini," ujar Widiada.
Ditegaskan Widiada saat ini kondisi NasDem untuk Pilkada Kota Denpasar belum menindaklanjuti gerakan politik apapun untuk mengarah mengusung calon. Baru sebatas isu politik, komunikasi di permukaan antara NasDem dengan beberapa kandidat seperti dengan Anak Agung Ngurah Rai Iswara maupun dengan Anak Agung Ngurah Manik Danendra. "Tindaklanjutnya seperti apa? Nggak ada sampai sekarang. NasDem nggak pernah datangi kandidat. Justru partai lain yang lebih proaktif. Walaupun ada parpol mengajak NasDem berkoalisi ya cuman sebatas komunikasi saja. Kondisi ini tidak terjamah oleh sebuah solusi, maka sangat mendesak DPP NasDem memulihkan situasi ini," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar periode 2009-2013 ini.
Widiada mengatakan dirinya bersama kader tidak mambahas lagi kondisi NasDem yang kini terbelah dengan dua kubu, yakni kubu Sekretaris DPW NasDem Putu Nopi Seri Jayanti dengan kubu Ida Bagus Oka Gunastawa yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPP NasDem. "Bagi saya itu sudah lewat, kita menunggu keputusan DPP NasDem saja," tegasnya.
Widiada menyebutkan siapapun yang ditunjuk Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh sebagai Ketua DPW NasDem Provinsi Bali mengisi kekosongan jabatan Ketua DPW NasDem Bali tidak persoalan. "Kita tidak berbicara dalam ranah siapa yang diturunkan DPP NasDem memegang pimpinan di Bali. Yang kita mau rekonsiliasi dan konsolidasi harus secepatnya. Kasihan kader kita di bawah. Saya tidak mau masuk ke ranah antara dua kubu. Yang jelas saya mau kader bersatu," sentilnya. *nat
Komentar