nusabali

Debut Sabda Pangestu Melalui Single ‘Nerima’

  • www.nusabali.com-debut-sabda-pangestu-melalui-single-nerima

DENPASAR, NusaBali
Kamis (9/7) menjadi hari debutnya seorang Made Sabda Pramana Pangestu dalam blantika musik Bali. Melalui kanal YouTube Mandara Records dan platform digital lainnya, dirinya memperkenalkan single dan video musik perdananya yang bertajuk ‘Nerima’.

Lagu yang diciptakannya berdua bersama sang kakak, yakni penyanyi Gede Bagus ‘X-Factor’, bercerita mengenai ketakutan yang dipendam dalam dirinya akan kehilangan sang kekasih.

Diceritakan, sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan hingga pada suatu titik sang pria bekerja keras dan bersiap untuk melamar sang gadis. Namun di satu sisi sang kekasih ternyata belum siap untuk menapaki jenjang hubungan yang selanjutnya karena masih memiliki keinginan untuk mencapai mimpinya. Konflik batin ini diperkuat lagi melalui video musik lagu ini, di mana sang kekasih menerima beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri dan memutuskan untuk melanjutkan karirnya. 

Pada akhirnya, sang pria memutuskan untuk menerima keadaan dan lebih mengutamakan kebahagiaan kekasihnya. Tentu berat, bagi laki-laki yang sudah memberikan segalanya. Namun cinta adalah sebuah ketulusan dan pengorbanan, merelakan kebahagiaan pasangan dengan memberikan jalan untuk meraih mimpi-mimpinya. Hal ini membuat conta yang direpresentasikan melalui lagu ini berada di level yang berbeda. 

Tantangan untuk memiliki single tersendiri muncul setelah Sabda Pangestu yang memang memiliki hobi menyanyi sebelumnya mengcover lagu penyanyi lainnya melalui kanal YouTube pribadinya. Ide untuk pembuatan single ini pun datang di tengah situasi Covid-19, saat dirinya berdiam di rumah saja. Pembuatan lagu ini juga tak lepas dari dukungan sang kakak, yang juga andil dalam memproduseri lagu ini.

“Lagunya sudah jadi dari 2 bulan lalu sebenarnya. Awalnya ide datang pas lagi diam di rumah aja berhari-hari karena pas itu awal adanya virus covid, kerjaan mulai tidak stabil. Terus iseng main gitar, dapet nada dan lirik. Terus coba kirim ke kakak buat dibantu nyempurnain jadi lagu. Tidak sampai 3 jam lagunya jadi. Terus kepikiran buat direkam secara serius aja,” ungkapnya pada NusaBali, Kamis (9/7).

Pembuatan video musik yang juga dibuat di tengah pandemi ini juga tak lepas dari protokol kesehatan yang dilakukan di lokasi pengambilan videonya, yakni kampus Elizabeth International. “Untuk video kita siasati agar bisa di buat di satu lokasi saja namun dengan background berbeda. Kebetulan kampus Elizabeth memberikan izin untuk menggunakan kampus mereka. Dan kebetulan, saat itu kita bikinnya di hari Minggu, jadi kondisi kampus sedang kosong. Jadi kita bisa dapet banyak scene dengan background berbeda dan ditunjang juga perlengkapan kebersihan standar protokol covid yang memang disediakan oleh kampus Elizabeth,” tutup pria kelahiran 12 Februari 1995 ini.*cr74

Komentar