nusabali

Banjar Adopsi 'Sampah Plastik Ditukar Beras'

  • www.nusabali.com-banjar-adopsi-sampah-plastik-ditukar-beras

GIANYAR, NusaBali
Empat banjar di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, mulai mengadopsi model penukaran sampah plastik dengan beras.

Diawali dari Banjar Gelogor pada Jumat (10/7) kemarin, dilanjutkan tiga banjar lain yakni Banjar Apuh, Banjar Tengah, dan Banjar Kelingkung hingga Senin (13/7).

Kelian Dinas Banjar Gelogor I Kadek Hariyono,34, mengaku baru pertama kali berhasil menggugah warga memilah sampah. Diakui sebelum-sebelumnya, sampah rumah tangga biasa tercampur langsung diangkut truk sampah dan beberapa masih ada yang membakar sampah. Melihat antusias warga memilah, menukar sampah plastik dengan beras pihaknya pun berencana rutin menggelar aksi ini. "Hari pertama di luar dugaan, hampir semua waega datang ke balai banjar membawa sampah plastik," ungkapnya.

Biasanya, warga sama sekali belum pernah melakukan pemilahan sampah. "Biasanya dulu sama sekali ndak pernah. Setelah saya adopsi ini, umumkan tiga minggu lalu bahwa ada penukaran sampah dengan beras sejak itu warga antusias," ungkapnya.

Bahkan anaknya sendiri yang masih berusia tujuh tahun, ikut semangat mengumpulkan sampah plastik. "Selama 4 hari anak sma istri saya ikut pungut sampah plastik. Sampai di hari kelima, sudah tidak ada lagi sampah plastik. Bersih," ungkapnya sumringah. Sementara untuk donasi berupa beras didapatkan dari pemerintahan desa setempat dan sejumlah sponsor. "Kami belum mengetuk tempat-tempat usaha disini. Maka itu kami yakin, aksi ini bisa rutin digelar. Lingkungan jadi bersih, yang punya ekonomi lebih bisa berbagi, yang mau memilah smpah juga dapat imbalan. Jadi untung bagi semua," ujarnya.

Sebagai penggagas aksi, I Made Janur Yasa mengatakan inisiatif penukaran plastik semakin menarik banyak banjar di Bali. "Setelah jalan beberapa bulan ternyata antusias banjar di Bali tinggi. Target saya, ini tersebar seluruh Bali. Sehingga wacana Bali bebas smpah plastik bisa terwujud," ungkapnya.

Dia berharap, model ini mengalir secara estafet dari banjar ke banjar. Seperti yang terjadi pada empat banjar se Desa Lodtunduh ini. "Jadi banjar yang sudah mengadopsi ini bisa mempengaruhi banjar sebelahnya, kayak estafet daei banjar kebanjar. Saya sebagai penggagas, akan mendukung dan memberi suport," ujarnya.

Sebelumnya, penukaran sampah jadi beras ini dilakukan di Banjar Apuh, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Minggu (21/6). Beberapa waktu lalu hal serupa digelar di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Satu kilogram sampah plastik kualitas I dihargai sama dengan 1 kg beras.*nvi

Komentar