nusabali

Pemkab Karangasem Bagikan Sembako di Banjar Cegeng

  • www.nusabali.com-pemkab-karangasem-bagikan-sembako-di-banjar-cegeng

AMLAPURA, NusaBali
Pemkab Karangasem untuk kedua kalinya bagikan sembako di Banjar Cegeng, Desa Kertha Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Rabu (8/7).

Seluruh krama Banjar Cegeng akan mengakhiri karantina mandiri pada Sabtu (11/7). Bantuan sembako diserahkan Kadis Sosial I Gede Basma kepada Perbekel Kertha Buana I Ketut Alit Eka Yustadi dan Bendesa Adat Tohjiwa I Nyoman Simpen.

Bantuan yang dibagikan sebanyak 342 paket sesuai jumlah KK yang menjalani karantina. Setiap paket berisi beras 10 kilogram, mie, bumbu bawang putih, bawang merah, sere, minyak goreng, gula, kopi, dan 1 trai telur ayam. Bantuan sembako langsung dibagikan oleh Kelian Banjar Cegeng I Ketut Sulendra kepada warga. Sebanyak 1.162 jiwa penduduk di Banjar Cegeng selama menjalani karantina mandiri tidak boleh keluar banjar, tidak boleh menerima tamu, hanya boleh beraktivitas di wilayah Banjar Cegeng.

Warga Banjar Cegeng menjalani karantina mandiri sejak 15 warga Banjar Cegeng terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan klaster Pasar Galiran Klungkung. Hasil tes swab PCR (polymerase chain reaction), warga terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 19 orang. Sudah sembuh 7 orang, masih 12 warga yang menjalani perawatan. Selain Pemkab Karangasem, bantuan sembako juga datang dari GMT (Gerakan Masyarakat Terpadu) Amlapura, Kwarcab Gerakan Pramuka Karangasem, Ketua DPRD I Gede Dana, anggota DPRD dari Kecamatan Sidemen I Wayan Sumatra, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan lainnya.

Kelian Banjar Cegeng, I Ketut Sulendra, mengapresiasi bantuan dari Pemkab Karangasem sehingga masyarakat memiliki persediaan pangan untuk beberapa hari ke depan. “Ini bantuan dari Pemkab Karangasem keduakalinya. Sebelumnya bantuan disalurkan pada Minggu (28/6),” jelas I Ketut Sulendra. Bantuan juga datang dari Desa Kertha Buana menggunakan dana desa. Sementara Kadis Sosial I Gede Basma mengatakan, bantuan sembako tahap II diakui agak terlambat. “Mohon dimaklumi karena masih perlu proses administrasi,” kata Gede Basma. *k16

Komentar