nusabali

DPR Minta Pariwisata Cepat Pulih

  • www.nusabali.com-dpr-minta-pariwisata-cepat-pulih

Kami memandang perlu adanya sinergi lintas sektor termasuk di dalamya adalah perhubungan, infrastruktur fisik dan IT, usaha menengah, kecil, dan mikro, maskapai penerbangan, dan perkeretaapian.

JAKARTA, NusaBali
DPR RI melalui Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian meminta sektor pariwisata di Indonesia cepat pulih. Hetifah pun menegaskan, sinergi lintas sektor sangat krusial untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata di Indonesia.

Hetifah mengatakan, pemulihan pariwisata juga sangat berdampak signifikan pada penerimaan devisa negara. Menurutnya, sebagai negara tropis yang memiliki destinasi wisata luar biasa, tentu banyak yang harus dibenahi.

"Kita perlu strategi dan terobosan, mengingat ratusan ribu orang bekerja di sektor pariwisata dan imbasnya terhadap perekonomian negara harus dipikirkan secara serius. Sejalan dengan itu, kami memandang perlu adanya sinergi lintas sektor termasuk di dalamya adalah perhubungan, infrastruktur fisik dan IT, usaha menengah, kecil, dan mikro, maskapai penerbangan, dan perkeretaapian. Para mitra ini orang-orang yang menentukan bagaimana pemulihan pariwisata di era new normal," ujar Hetifah, dalam rapat virtual dalam rapat dengar pendapat dengan beberapa kementerian pendukung pariwisata, Selasa (7/7).

Dalam rapat itu hadir para pejabat Eselon I dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian PUPR, dan maskapai penerbangan. Walau bukan mitra kerja Komisi X, semua institusi tersebut turut andil membangun pariwisata Indonesia.

Menurut Hetifah Sjaifudian, pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak Covid-19. Tetapi, katanya, semua pihak tidak boleh membiarkan kondisi ini berlarut-larut. Dia pun menegaskan, perlu disusun kembali strategi kebijakan baru untuk sektor pariwisata.

Sebelumnya, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif didorong untuk memanfaatkan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam upaya mitigasi dan mempercepat pulihnya perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari dampak pandemi COVID-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, pemerintah menggulirkan berbagai program yang dapat dimanfaatkan industri parekraf yang terdampak pandemi Covid-19.

"Pemanfaatan program ini oleh industri masih rendah, baru dipergunakan oleh 200 ribu wajib pajak atau sebesar 8 persen dari 2,3 juta wajib pajak," kata Wishnutama.

Salah satunya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 44/PMK.03/2020 sebagai perluasan dari PMK 23 yang mengatur tentang pemberian insentif berupa subsidi PPh 21, pembebasan PPh Pasal 22 Impor, dan pengurangan PPh Pasal 25 sebesar 30 persen. *ant

Komentar