nusabali

Hasil Swab Belum Keluar, PDP Meninggal di RSUD Klungkung

  • www.nusabali.com-hasil-swab-belum-keluar-pdp-meninggal-di-rsud-klungkung

SEMARAPURA, NusaBali
Seorang pemuda berusia 19 tahun yang bertatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Klungkung, Selasa (7/7) subuh.

Hingga jenazahnya dikuburkan kemarin, hasil uji swab PDP asal Desa Adat Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem ini belum keluar. Dirut RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, mengatakan pasien tersebut baru masuk ke rumah sakit, Senin (6/7) malam sekitar pukul 19.00 Wita, dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas. Setelah dilakukan rapid test, hasilnya ternyata reaktif, sehingga dilanjut dengan uji swab. Hasil uji swabnya belum keluar, pasien ini sudah keburu meninggal.

"Setelah rapid test hasilnya reaktif, pasien ini ditangani di Ruang Isolasi UGD RSUD Klungkung untuk stabilisasi kondisi, sebelum dipindahkan ke ICU. Tapi, yang bersangkutan keburu meninggal, Selasa subuh pukul 05.45 Wita," ujar dr Kesuma di Semarapura, Selasa kemarin.

Jenazah PDP ini sudah dikuburkan di Setra Desa Adat Gegelang pada Anggara Wage Sinta, Selasa siang. Menurut dr Kesuma, karena berstatus PDP, maka penguburan jenazah pemuda berusia 19 tahun ini dilakukan menggunakan protokol kesehatan cegah Covid-19.

Informasi yang dihimpun NusaBali, PDP yang meninggal sebelum hasil uji swabnya keluar ini memang berasal dari Desa Adat Gegelang, Kecamatan Manggis. Namun, yang bersangkutan sempat lama tinggal di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Setelah tamat SMA di Klungkung, dia lebih sering tinggal di Denpasar bersama orangtuanya.

Sementara itu, seorang pasien asal Banjar Ujung Tengah, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, I Made MO, 51, meninggal dalam perawatan di RSUD Karangasem, Jumat (3/7) lalu. Sehari setelah meninggal, barulah hasil uji swabnya keluar dan dinyatakan positif Corona, Sabtu (4/7) sore.

Terungkap, Made MO menderita sakit gagal ginjal dan diabetes, sejak 2 tahun lalu. Belakangan, dia juga sesak napas. Karena penyakitnya itu, Made MO menjalani rawat inap di RSUD Karangasem, sejak Sabtu (27/6), dan langsung menjalani rapid tes dengan hasilnya negatif, sehingga dilanjut dengan uji swab. Hasil uji swab baru kelyar, 4 Juli 2020 dengan konfirmasi positif. Sehari sebelum hasil uji swab keluar, Made MO keburu meninggal.

Upacara makingsan ring gni telah dilakukan di Setra Desa Adat Ujung Hyang, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem pada Anggara Wage Sinta, Selasa kemarin. Ritual makingsan ring gni dilakukan protokol kesehatan cegah Covid-19, mulai dari cara memandikan jenazah, membungkus jenazah, mengantar jenazah, hingga menempatkan jenazah di lokasi pembakaran di Setra Desa Adat Ujung Hyang. Para pecalang dan Jro Mangku Nengah Rata, pamangku yang memimpin upacara ma-kingsan ring gni kemarin, juga diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan slop tangan.

Upacara makingsan ring gni jenazah Made MO kemarin dihadiri langsung Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa, Sekretaris BPBD I Putu Eka Tirtana, dan Kepala Puskesmas Karangasem II dr Ketut Duara.

"Setahu saya, keponakan saya ini (Made MO) sakit gagal ginjal dan diabetes. Tapi, hasil diagnose terakhir di rumah sakit, dia dibilang positif Covid-19," ungkap paman almarhum, Jro Mangku Nengah Rata, yang kemarin mengantarkan upacara makingsan ring gni. Almarhum Made MO berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta I Gusti Agung Suartiti dan 2 orang anak.

Istri almarhum, IGA Suartini, mengatakan suaminya meninggal karena sakit bawaan. “Tapi, saya tidak tahu persis, karena setelah menjalani perawatan di RSUD Karangasem, justru dinyatakan Covid-19 berdasarkan uji swab. Hasil uji swab baru keluar setelah suami saya meninggal," katanya.

IGA Suartini mengatakan seluruh anggota keluarganya, mulai dari anak, ipar, hingga kerabat dekatnya yang sempat ikut merawat almarhum Made MO, sudah menjalani rapid test. “Kami bersyukur karena hasilnya negatif semua, sehingga kami bisa fokus menuntaskan upacara makingsan ring gni,” katanya. *wan,k16

Komentar