nusabali

Kegiatan Tour Mobil Kuno Tandai New Normal di Bali

Jajaran DPRD Bali Dorong Pemprov Segera Buka Pariwisata dan UMKM

  • www.nusabali.com-kegiatan-tour-mobil-kuno-tandai-new-normal-di-bali

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali sudah merancang Sejumlah kegiatan untuk menandai kesiapan memasuki tatanan kehidupan era baru yang tetap produktif dan aman Covid-19.

Salah satunya, tour Denpasar- Denpasar-Karangasem-Buleleng-Tabanan yang melibatkan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia pada hari pertama berlakunya tatanan kehidupan Bali era baru (new npormal), Kamis (9/7) besok.

Rancangan kegiatan tersebut dibahas dalam rapat loordinasi yang digelar di Ruang Pendet Gedung BI Perwakilan Bali di Denpasar, Selasa kemarin. Rakor yang dipimpin Kepala BI Perwakilan Bali, Trisno Nugroho kemarin dihadiri langsung Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), unsur Perbankan, dan OPD terkait lingkup Pemprov Bali.

Dalam pertemuan itu terungkap beberapa event yang dirancang sebagai tanda kesiapan Bali memasuki tatanan kehidupan era Baru. Bersamaan dengan dimulainya tatananh kehidupan era baru, Kamis besok, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali menggelar tour yang mengambil start di depan Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar.

Selain sebagai penyaluran hobi, tour yang dijadwalkan menempuh rute Denpasar-Karangasem-Buleleng-Tabanan ini juga bertujuan mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan cegah Covid-19. Berkolaborasi dengan BI dan jajaran perbankan, tour juga akan meninjau kesiapan penerapan protokol tata kehidupan era baru di Kebun Raya Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) dan sejumlah kawasan perdagangan berbasis  digital di Tabanan-Buleleng.

Dua hari kemudian, 11 Juli 2020, dilakukan peninjauan penerapan protokol tatanan kehidupan era baru di DTW Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Selanjutnya, 30 Juli 2020,  dilakukan peninjauan penerapan protokol tata kehidupan era baru di kawasan ITDC Nusa Dua (Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung) yang meliputi hotel, restoran, perdagangan/pusat perbelanjaan, UMKM, rumah sakit, objek wisata, dan lapangan golf.

Wagub Cok Ace mengapresiasi sejumlah event yang dirancang BI Perwakilan Bali bersinegi dengan jajaran perbankan dan PPMKI tersebut. Merujuk skema yang telah dirancang, Cok Ace menerangkan bahwa secara niskala, tatanan kehidupan Bali era baru telah diawali dengan upacara Pemahayu Jagat di Pura Agung Besakih pas Purnamaning Kasa pada Radite Paing Sinta, Minggu (5/7) lalu. Selanjutnya secara sekala, tatanan kehidupan Bali era baru akan dimulai pada rahina Wraspati Umanis Sinta, Kamis, 9 Juli 2020 besok.

Cok Ace menjelaskan, untuk skema tahap pertama, aktivitas dibatasi secara selektif  hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali. Menurut Cok Ace, selama ini wisatawan cendeung diasumsikan dengan pelancong dari luar Bali dan luar negeri. "Padahal, masyarakat lokal juga banyak plesiran ke objek-objek wisata. Artinya, mulai tanggal 9 Juli, kita memasuki era baru untuk lokal,” ujar tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.

Sesedangkan Kepala BI Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, mengapresiasi skema tatanan hidup era baru yang dirancang Pemprov Bali. Sebab, bagaiamana pun, hingga saat ini Covid-19 masih berkecamuk dan belum ditemukan obat serta vaksinnya. “Saatnya kita berkompromi, melakukan aktivitas ekonomi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jajaran perbankan akan mendukung melalui kampanye penerapan transaksi berbasis digital,” ujar Trisno Nugroho.

Sementara itu, DPRD Bali dorong Pemprov Bali segera membuka pariwisata dan pusat perekonomian, khususnya UMKM, tanpa melupakan protokoler kesehatan cegah Covid-19. Masalahnya, perekonomian Bali terancam terjun bebas akibat pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata dan UMKM mati suri.

DPRD Bali mengajak Pemprov Bali dana jajarannya tidak lagi mempertentangkan masalah kesehatan masyarakat dengan masalah ekonomi. Sebab, keduanya harus berjalan beriringan di tengah pandemi Covid-9. Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, I Wayan Rawan Atmaja, mengungkapkan kalau sentra perekonomian tidak dibuka dengan segera, perekonomian Bali terancam terjun bebas. Pariwisata harus segera dibuka bertahap, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kalau tidak, kondisi ekonomi akan semakin memburuk. Ekonomi bisa terjun ke ke level -1,14 persen. Bahkan, kalau kondisi saat ini tidak ada solusinya, bisa minus 3 persen sampai September 2020 mendatang," ujar Rawan Atmaja di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa kemarin.

Rawan Atmaja membeberkan, saat ini sentra ekonomi ditutup akibat Covid-19, hingga membuat perekonomian masyarakat macet. "Stok tabungan masyarakat sudah pasti menipis. Kalau mengandalkan bantuan pemerintah, sampai kapan APBD bisa menopang? Keuangan daerah juga menipis," tegas politisi yang juga praktisi pariwisata asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Menurut Rawan Atmaja, saat ini kondisi ekonomi Bali masih lebih baik dari rata-rata ekonomi nasional. Namun, dari data yang dikantongi Fraksi Golkar DPRD Bali, tingkat pengangguran di Bali sudah naik dari semula hanya 1,37 persen pada tahun 2018 menjadi 1,52 persen pada 2019. "Situasinya semakin buruk karena adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, sentra-sentra perekonomian masyarakat harus dibuka segera," tegas anggota Komisi IV DPRD Bali ini.

Sedangkan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, Komang Nova Sewi Putra, meminta Gubernur Wayan Koster selalu koordinasi dengan lembaga Dewan dalam menyongsong tatanan kehidupan era baru (new normal) di Bali. Alasannya, bagaimana pun eksekutif dan legislatif adalah satu dalam pemerintahan daerah.

"Kita satu kemitraan sebagai implementasi masyarakat Bali. New normal harus selektif, bertahap, dan penuh perhitungan disertai kajian yang matang. Edukasi dilaksanakan maksimal, kapan dan di mana saja new normal diberlakukan. Harus jelas itu," ujar Nova Sewi Putra. *nat

Komentar