nusabali

Tersisa 10 Pasien Positif Covid-19, Semua Kasus Transmisi Lokal

  • www.nusabali.com-tersisa-10-pasien-positif-covid-19-semua-kasus-transmisi-lokal

NEGARA, NusaBali
Dari total 42 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana, 32 orang telah dinyatakan sembuh dan 10 orang masih dirawat di RSUD Negara.

Dari 10 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat itu, tidak ada satupun dari Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kesepuluh pasien yang masih dirawat itu terdata sebagai kasus transmisi lokal. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat dihubungi pada Minggu (5/7), mengatakan perkembangan kasus Covid-19 akhir-akhir ini, lebih didominasi kasus transmisi lokal. Sementara untuk imported case dari kalangan PMI cenderung menurun.

Terakhir, sambung Arisantha, ada 2 PMI positif Covid-19 yang sempat dirawat di RSUD Negara. Kedua PMI yang terdeteksi Covid-19 saat menjalani karantina hotel itu pun sudah dinyatakan sembuh per Sabtu (4/7). “Sekarang dari 10 pasien yang masih dirawat tidak ada lagi PMI. Kesepuluh pasien itu semuanya warga non PMI yang dikategorikan transmisi lokal,” ucap Arisantha.

Dari10 pasien kasus transmisi lokal itu, 3 di antaranya termasuk pasien yang diduga tertular positif Covid-19 dari seorang warga Denpasar berinisial W, yang sempat pulang kampung pada akhir Mei lalu. Ketiganya adalah nenek berusia 83 tahun (mertua W) dari Desa Berangbang, Kecamatan Negara, nenek berusia 66 tahun berinisial R (bibi W), dan seorang PNS berusia 58 tahun berinisial S (tetangga di kampung W) yang sama-sama dari Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Kemudian dari 7 pasien lainnya, 3 di antaranya juga merupakan warga dari Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, yang diketahui positif Covid-19 berdasar tracing (pelacakan) kontak dari kasus R dan S. Dari ketiga itu, salah satunya adalah menantu R berinisial A, 42. Sedangkan dua lainnya, adalah keluarga S, yakni istrinya berinisial SS, 50, dan anaknya berinisial DY, 17.

Sementara 4 pasien lainnya, di luar kaitan dengan kasus yang di Berangbang dan Kaliakah tersebut. Keempat pasien tersebut adalah warga Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, warga Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, warga Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, dan warga Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya.

“Dari empat pasien lain yang di luar kaitan kasus di Berangbang dan Kaliakah itu, dua yang dari Dangin Tukadaya dan Candikusuma, kami perkirakan tertular di Denpasar. Kami berani simpulkan demikian, karena berdua itu sama-sama kerja di Denpasar. Yang dari Dangin Tukadaya, karyawan kantoran di Denpasar, dan yang Candikusuma, pedagang tahu-tempe di Pasar Padangsambian, Denpasar,” ucap Arisantha.

Sementara terkait pasien yang dari Desa Yehsumbul dan yang di Desa Yehembang Kauh, kata Arisantha, sumber penularannya belum teridentifikasi secara pasti. Hal itu karena kedua pasien yang sama-sama berstatus ibu rumah tangga (IRT) itu, memastikan tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar Jembrana. Namun demikian, sesuai keputusan dari pihak Pemprov Bali, keduanya tetap dimasukkan sebagai kasus transmisi lokal. “Tetapi di mana lokasi tertular, itu masih kami selidiki. Karena dari pengakuan pasien, sama-sama tidak pernah ke luar,” ucap Arisantha.

Secara umum, Arisantha mengatakan, sesuai prosedur penanganan Covid-19, juga sudah dilakukan pengambilan swab terhadap sejumlah orang yang diduga sempat kontak erat dengan para pasien tersebut. Untuk hasilnya, masih menunggu dari pihak RSUP Sanglah, Denpasar. “Dari 10 pasien, khususnya yang 7 kasus paling terakhir (selain mertua W, R, dan S), juga sudah kami ambil swab untuk kontak eratnya, dan masih nunggu hasil. Namun untuk keluarga pasien Candikusuma yang belum kami ambil sampel swab, dan rencananya besok kami ambil,” ucap Arisantha. *ode

Komentar