nusabali

Rivalitas Berat, Wushu Tahu Diri

  • www.nusabali.com-rivalitas-berat-wushu-tahu-diri

DENPASAR, NusaBali
Cabang olahraga wushu bertekad meraih medali pada PON Papua XX/2021.

Namun soal medali apa, emas, perak, atau perunggu, mereka belum dapat memastikan. Dapat meraih medali pun sangat disyukuri. Sebab rivalitasnya sangat berat bagi pewushu Bali. Hal itu mengacu hasil Pra PON dan event nasional belum lama ini.

"Kami tidak ingin target terlalu terlalu muluk-muluk. Cukup meraih medali saja dulu. Terpenting atlet medali dapat pada PON Papua," ucap pelatih Wushu PON Bali, Kadek Dedi Wahyudi, Sabtu (4/7).

Menurut Kadek Dedi Wahyudi, selama Pandemi Covid-19 atlet hanya pantau secara online. Bahkan latihan normal di gym juga masih tutup. Menurutnya, harus latihan di gym karena cabor Wushu banyak gerakan yang resiko cidera tinggi jika berlatih tanpa matras standar.

"Jadi selama ini saya hanya kasih program conditioning untuk menjaga fisik atlet semata. Kami yakin atlet juga menjaga kondisi fisiknya dengan baik," Kadek Dedi Wahyudi.

Kadek Dedi pun berharap ada gym yang segera buka, sehingga atletnya dapat menjalani latihan normal kembali. Meski harus menerapkan protokol kesehatan, kata Kadek Dedi, akan dikoordinasikan untuk teknis latihannya.

Mengacu hasil Pra PON, kata Ketut Dedi, Bali meloloskan empat atlet ke PON Papua. Harapannya mereka meraih medali. Soal medali emas, perak atau perunggu, dia tidak muluk-muluk. Keempat atlet itu, kata Ketut Dedi, adalah Jeanyta Chandra, I Ketut Adi Putra, Herry Yasmana, dan Made Parasuta Wijaya.

"Yang jelas, kalau tempat Gym sudah buka, kita langsung latihan normal," kata Kadek Dedi Wahyudi.*dek

Komentar