nusabali

Buleleng Tambah Tiga Kasus Positif

Suket Aman Covid-19 Satu Tempat Ibadah Terancam Dicabut

  • www.nusabali.com-buleleng-tambah-tiga-kasus-positif

SINGARAJA, NusaBali
Tiga warga Kecamatan/Kabupaten Buleleng terkonfirmasi positif Covid-19, Sabtu (4/7).

Penambahan kasus baru itu merupakan hasil tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng atas pasien terkonfirmasi sebelumnya. Selain penambahan kasus baru sebanyak 3 orang, GTPP juga memulangkan satu orang pasien asal Kecamatan Buleleng yang menjadi sumber penularan pada pasien terkonfirmasi baru.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa dalam keterangan update penanganan Covid-19 melalui video conference, Sabtu kemarin menegaskan tiga tambahan kasus terkonfirmasi adalah non Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang seluruhnya berasal dari Kecamatan Buleleng. Mereka diberi kode PDP 120, PDP 121, dan PDP 122. Tambahan kasus pertama yang dikode PDP 120, adalah seorang pasien dari rumah sakit swasta yang sebelumnya dirawat karena demam dan batuk, setelah dirapid test hasilnya reaktif. Saat dirujuk ke RS Pratama Giri Emas untuk melakukan tes swab pertama hasilnya negatif, namun saat diswab kedua hasilnya positif.

Sedangkan PDP 121 dan PDP 122 masih dalam satu rumah yang tak lain adalah anak dan menantu PDP 115, warga Kecamatan Buleleng yang terkonfirmasi positif setelah menjalani operasi usus buntu.

“Terkait tambahan pasien terkonfirmasi baru, kami sedang melakukan tracing juga dan mencari awal penularannya dari mana. Khusus PDP 115 yang dinyatakan sembuh hari ini, dan menulari anak dan menantunya juga sedang kami cari tahu sumbernya. Karena yang bersangkutan juga punya warung di rumahnya. Ini yang belum dapat dipastikan dan masih dicari sumbernya darimana,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Sejauh ini terkait kasus transmisi lokal di klaster rumah tangga itu, menurut mantan Kepala Bappeda Buleleng, ini masih terus dicari dan baru ditemukan dua orang. Proses tracing oleh tim surveillance pun tetap akan dilakukan dan dilakukan rapid atau tes swab jika memang memiliki riwayat kontak langsung.

Penambahan 3 pasien terkonfirmasi baru dan satu orang pasien yang sembuh, maka kumulatif pasien yang ditangani GTPP Buleleng menjadi 99 orang. Dari jumlah tersebut, 90 orang dinyatakan sembuh dan sembilan orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) negatif berjumlah 23 orang.

Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi baru di Kecamatan Buleleng membuat GTPP kabupaten kembali akan melakukan evaluasi terkait penerbitan surat keterangan (suket) aman Covid-19 bagi tempat ibadah di Kecamatan Buleleng.

Suyasa yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Disdikpora Buleleng itu, mengatakan kondisi penerbitan suket aman Covid-19 untuk keperluan beribadah memang sangat dinamis. Selain sangat dipengaruhi lingkungan sekitar dari keberadaan kasus terkonfirmasi, suket itu juga dapat dicabut sewaktu-waktu jika penanggungjawab tempat ibadah dinilai lalai dan tak sanggup menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Begitu pula tempat ibadah yang sebelumnya belum mendapatkan suket aman Covid-19, sewaktu-waktu dapat berubah saat lingkungan sekitarnya bersih dari kasus terkonfirmasi.

“Dari awal kami sudah menegaskan suket aman Covid-19 ini sifatnya sangat dinamis, bisa dicabut kapan saja ketika lingkungan sekitarnya menjadi tidak aman, atau sebaliknya yang sebelumnya tidak aman setelah pasien sembuh dan jumlah kasus nol maka akan diberikan suket. Sejauh ini untuk di Kecamatan Buleleng ada satu yang berpeluang, tetapi masih dievaluasi lebih lanjut,” tutur Suyasa. *k23

Komentar