nusabali

Koster Ancam Tarik Dua Anggotanya

Buntut Cekcok Dua Anggota Fraksi PDIP Saat Bahas Ranperda RUED

  • www.nusabali.com-koster-ancam-tarik-dua-anggotanya

Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya, mengaku sudah menyelesaikan perselisihan dua anggota dewan itu di internal fraksi.

DENPASAR, NusaBali
Ketua DPD PDIP Bali yang juga Gubernur Bali, Wayan Koster, gerah dengan aksi cekcok mulut anak buahnya sesama anggota Fraksi PDIP DPRD Bali saat membahas Ranperda tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2020-2050 di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (2/7) siang.

Dua (2) anggota Fraksi PDIP ini, yakni I Made Suparta yang notabene anggota Pansus RUED DPRD Bali dan I Gusti Ayu Diah Wedhi Srikandi (Ketua Pansus RUED), diancam dicopot dari keterlibatan mereka di pansus kalau masih ribut-ribut. "Nanti kalau masih ribut-ribut saya tarik aja itu dari Pansus," ujar Koster di sela-sela menyerahkan bantuan stimulus kepada UKM/IKM di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (3/7) pagi.

Suparta yang anggota Komisi I DPRD Bali membidangi hukum dan perundang-undangan cekcok dengan Diah Werdhi yang notabene Ketua Komisi III membidangi pembangunan dan lingkungan gara-gara dipotong saat berbicara dalam pembahasan RUED dengan eksekutif. Menurut Koster sebagai Ketua DPD PDIP Bali dirinya sudah menegur keduanya atas insiden ribut-ribut di gedung dewan.

"Pagi tadi sudah saya tegur itu. Sanksinya nanti saya tarik dari Pansus kalau masih gitu," tegas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Koster pun memerintahkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali menyelesaikan persoalan kedua politisi senior PDIP ini. Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya, dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin mengakui sudah menyelesaikan perselisihan antara sesama anggota dewan terhormat itu melalui internal fraksi. Tidak ada pertemuan dalam penyelesaian ketegangan antara Suparta dan Diah Werdhi.

"Sudah kita selesaikan melalui udara (per telepon). Sebenarnya kalau marahan secara hati sih tidak ada. Peristiwanya di rapat RUED kemarin itu hanya miskomunikasi saja," kata politisi asal Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Penyebab cekcok mulut antara Suparta dan Diah Werdhi menurut politisi yang akrab disapa Dewa Jack ini hanya spontanitas saja. Tidak sampai marah ke urusan perasaan. "Mungkin saudara Made Suparta sedikit naik tensi ketika sedang berbicara tiba-tiba dipotong. Tapi secara internal kita sesama anggota Fraksi PDIP tidak ada marah sampai ke dalam hati. Karena itu hanya suasana di dalam rapat saja. Lagian beliau-beliau sangat dewasa semuanya," ujar Dewa Jack.

Kasus cekcok antara sesama Kader Banteng ketika bertugas di DPRD Bali sudah beberapa kali terjadi dan didamaikan Dewa Jack. Fraksi PDIP sebagai Fraksi terbesar dan mendominasi di DPRD Bali terakhir dihebohkan dengan nyaris baku hantamnya Anggota Fraksi PDIP, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana dengan rekannya I Nyoman Oka Antara di sidang paripurna DPRD Bali tahun 2019 silam.

Kasus yang sempat didamaikan Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, itu dilatarbelakangi saling ledek dan membuat keduanya terpancing. Saat Oka Antara menyiram Purwa Arsana dengan air yang diambil di meja saat sidang paripurna akan berlangsung. *nat

Komentar