nusabali

Dua Menteri Jokowi Ini Pasrah Bila Kena Reshuffle

Indo Barometer: Reshuffle Menkes Sesuatu yang Realistis

  • www.nusabali.com-dua-menteri-jokowi-ini-pasrah-bila-kena-reshuffle

JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan ancaman perombakan atau reshuffle kabinet di tengah pandemi Corona (Covid-19), karena jajarannya dianggap masih bekerja dengan 'normal' dalam situasi krisis.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengaku siap dengan keputusan yang diambil kepala negara. Apabila memang harus diganti, Tjahjo mengaku tidak keberatan.

"Kalau Pak Jokowi harus me-reshuffle, saya misalnya, ya harus siap. Teken kontraknya tadi kok," tegas Tjahjo dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di Trans 7, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (2/7).

Tjahjo juga sebagai politikus, menganggap bahwa para menteri harus sadar bahwa jabatan yang dipegang saat ini tidak selamanya. Tjahjo mengibaratkan posisi menteri seperti sebuah kontrak perjanjian yang bisa diputus kapan saja.

"Saya kira kita harus sepakat. Namanya menteri itu pembantu presiden. Teken kontrak satu hari bisa, satu tahun bisa, lima tahun bisa. Jadi siap-siap saja. Besok ditelpon, harus siap. Saya kira teman-teman menteri harus punya sikap seperti itu," tegasya.

Tjahjo mengaku sudah cukup lama mengenal Jokowi, terutama saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Eks Menteri Dalam Negeri itu bahkan mengaku baru kali ini melihat amarah Jokowi kepada menteri.

"Saya anggap paling keras selama saya kenal beliau. Mulai zaman walikota, itu statement paling tegas dan paling keras. Tapi beliau ada dasarnya," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pun mengemukakan hal serupa. Namun, ia tak berbicara lebih rinci lantaran reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. "Saya jadi pembantu presiden, ya saya melakukan review. Soal itu, kewenangan presiden. Cuma presiden dan Allah yang tahu," kata Halim.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menganalisis, menteri yang pantas untuk di-reshuffle dari kabinet Presiden Joko Widodo adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. “Spekulasi soal Terawan itu sesuatu yang realistis," kata Qodari di Mata Najwa, Rabu (1/7) malam.

Menurutnya, peran Menkes dianggap tak maksimal hadapi pandemik Covid-19. Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyindir Terawan soal penyerapan anggaran yang jauh dari harapannya. Melihat hal tersebut, Qodari menyayangkan peran Terawan yang seharusnya bekerja extraordinary. “Kalau kita bicara Covid-19, penanggung jawab utama kan Kemenkes. Dalam situasi sekarang, dengan semua komen-komen Menkes di awal (kasus), setelah itu (Menkes) hilang dari peredaran," ujar Qodari. *

Komentar