Jelang Idul Adha, Bali Kirim Ribuan Sapi
Peternak sapi Bali bisa tersenyum di tengah pandemi, karena permintaan sapi untuk pasar luar Bali mengalami lonjakan.
DENPASAR, NusaBali
Pengiriman sapi Bali ke luar daerah yakni Jawa mengalami peningkatan jelang Hari Raya Idul Adha pada 31 Juli 2020. Data sementara pada Juni lalu, sebanyak 21.000 ekor sapi yang telah terkirim. Jumlah ini meningkat jauh dibandingkan bulan Mei yang hanya 2.600 ekor. “Pengeluaran sapi Bali untuk pemenuhan pasar di luar Bali mengalami peningkatan signifikan,” ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar Putu Terunanegara, Kamis (2/7).
Sapi yang dikirim, kata Terunanegara, semua dalam keadaan sehat. Karena sebelum dikirim sudah dilakukan pemeriksaan dan prosedur karantina lainnya. “Sapi yang dikirim dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang menerangkan tidak menunjukkan gejala penyakit menular,” jelasnya. Sebelumnya dipastikan sapi dimaksud juga tidak berasal dari daerah atau tempat wabah penyakit menular. Setelah itu barulah dilakukan pemeriksaan fisik oleh petugas karantina sebelum dikeluarkan surat keterangan sehat. “Jadi memang harus dipastikan sehat semua,” lanjut Terunanegara.
Dia juga memperkirakan peningkatan pengiriman sapi Bali masih terus berlangsung hingga mendekati Idul Adha nanti. Menurutnya, sapi Bali memang termasuk yang banyak diminati pasar luar daerah. Sementara total kouta pengeluaran sapi Bali setiap per tahun 49 ribu ekor.
Untuk memastikan kelancaran pengiriman sapi Bali, Terunanegara melakukan pemantauan dan pengecekan langsung ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana pada Kamis (2/7) pagi. “Untuk cek kelancaran dan pemeriksaan kesehatannya,” tandasnya.
Bali sendiri memang merupakan salah satu sumber pemasok sapi lokal untuk kebutuhan DKI Jakarta dan sekitarnya. Lebih-lebih jelang hari raya keagamaan khususnya Idul Adha permintaan sapi dari DKI, Jabar, Jateng dan Jatim dipastikan meningkat. “Bahkan beberapa wilayah provinsi di Kalimantan juga ada permintaan sapi dari Bali,” ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma.
Karenanya pengiriman sapi jantan atau sapi potong dipastikan meningkat dalam pertengahan Juli ini. Selain telah memenuhi syarat dan pengecekan kesehatan, pengiriman keluar sapi Bali harus mendapatkan izin dari Dinas Perizinan dan Permodalan Satu Pintu Provinsi Bali, dengan prosedur pengeluaran sesuai dengan peraturan kekarantinaan. “Permintaan sapi Bali tinggi, sehingga perlu terus ada upaya untuk mengembangkan secara intensif,” ujar Nata Kesuma. *k17
Sapi yang dikirim, kata Terunanegara, semua dalam keadaan sehat. Karena sebelum dikirim sudah dilakukan pemeriksaan dan prosedur karantina lainnya. “Sapi yang dikirim dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang menerangkan tidak menunjukkan gejala penyakit menular,” jelasnya. Sebelumnya dipastikan sapi dimaksud juga tidak berasal dari daerah atau tempat wabah penyakit menular. Setelah itu barulah dilakukan pemeriksaan fisik oleh petugas karantina sebelum dikeluarkan surat keterangan sehat. “Jadi memang harus dipastikan sehat semua,” lanjut Terunanegara.
Dia juga memperkirakan peningkatan pengiriman sapi Bali masih terus berlangsung hingga mendekati Idul Adha nanti. Menurutnya, sapi Bali memang termasuk yang banyak diminati pasar luar daerah. Sementara total kouta pengeluaran sapi Bali setiap per tahun 49 ribu ekor.
Untuk memastikan kelancaran pengiriman sapi Bali, Terunanegara melakukan pemantauan dan pengecekan langsung ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana pada Kamis (2/7) pagi. “Untuk cek kelancaran dan pemeriksaan kesehatannya,” tandasnya.
Bali sendiri memang merupakan salah satu sumber pemasok sapi lokal untuk kebutuhan DKI Jakarta dan sekitarnya. Lebih-lebih jelang hari raya keagamaan khususnya Idul Adha permintaan sapi dari DKI, Jabar, Jateng dan Jatim dipastikan meningkat. “Bahkan beberapa wilayah provinsi di Kalimantan juga ada permintaan sapi dari Bali,” ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma.
Karenanya pengiriman sapi jantan atau sapi potong dipastikan meningkat dalam pertengahan Juli ini. Selain telah memenuhi syarat dan pengecekan kesehatan, pengiriman keluar sapi Bali harus mendapatkan izin dari Dinas Perizinan dan Permodalan Satu Pintu Provinsi Bali, dengan prosedur pengeluaran sesuai dengan peraturan kekarantinaan. “Permintaan sapi Bali tinggi, sehingga perlu terus ada upaya untuk mengembangkan secara intensif,” ujar Nata Kesuma. *k17
1
Komentar