Tim Verifikasi: Industri Pariwisata Badung Siap Masuki New Normal
MANGUPURA, NusaBali
Tim Verifikasi Kesiapan Stakelholder Pariwisata di Kabupaten Badung mengatakan usaha wisata siap untuk menerapkan SOP New Normal dalam rangka mulainya normalisasi pariwisata Bali secara bertahap pada 9 Juli depan.
Setidaknya itu ditunjukkan dari verifikasi beberapa kawasan yang dijadikan pilot project di Badung. Di antaranya ITDC Nusa Dua, Uluwatu, Jimbaran dan Kuta.
Koordinator Tim Verifikasi Kesiapan Stakeholder Pariwisata Badung I Nyoman Astama mengatakan, dari verifikasi lapangan yang dimulai 1 Juli menunjukkan kesiapan tersebut. “Beberapa malah sudah berinovasi,” ujar Astama yang juga Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Bali, Kamis (2/7).
Dia mencontohkan dari hasil verifikasi di beberapa hotel di dalam kamar atau ruangan sudah disediakan handsanitizer, juga imbauan tentang pencegahan penularan Covid-19. Selain kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan new normal secara umum. “Jadi sesuai dengan slogan SIAP,sehat, inovatif, adaptif dan produktif,” ujar Astama. Artinya memang sudah sesuai dengan SOP yang mengacu pada Cleanliness healty dan safety (CHS) yang sudah disesuaikan dengan inovasi usaha wisata masing-masing.
Contoh lainnya pemakaian handsanitizer, juga memanfaatkan teknologi sehingga tak perlu harus dipencet lagi untuk memanfaatkan cairan handsanitizer. Namun sudah langsung mengalir begitu tangan didekatkan. “Dari pengecekan sudah siap. Namun ingat, kami hanya melakukan pengecekan, bukan mengizinkan yang merupakan kewenangan Provinsi,” jelasnya.
Papar Astama, Pemkab Badung telah telah menyusun panduan protokol kesehatan bagi tempat usaha pariwisata dan dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Badung Nomor 259 Tahun 2020 tertanggal 4 Juni 2020 tentang Kesiapan Stakeholder Pariwisata di Kabupaten Badung Menuju New Normal Tourism. Panduan tersebut telah disosialisasikan sebanyak dua kali melalui jaringan online yang diikuti pelaku usaha dari berbagai sektor seperti destinasi wisata, akomodasi, pusat perbelanjaan (mall), aktifitas wisata, jasa transportasi, penyelenggara wedding dan pertemuan, biro perjalanan, spa, restoran serta lainnya.
Untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut dalam hal pengecekan penerapan di lapangan, dibentuk Tim Verifikasi Kesiapan Stakeholder Pariwisata di Kabupaten Badung Menuju New Normal Tourism melalui SK Bupati No. 197/041/HK/2020 tertanggal 10 Juni 2020. Tujuan pembentukan tim verifikasi ini melakukan sosialisasi, pengecekan standar sesuai panduan dari Pemkab Badung, memberikan masukan kepada tempat usaha dalam hal peningkatan standar dan prosedur serta merekomendasikan tempat usaha yang layak menerima sertifikat kesiapan menuju new normal tourism sesuai standar nilai minimal yang telah ditentukan.
Dikatakan Astama, Tim Verifikasi melakukan tugas perdana per 1 Juli, dengan mengunjungi tiga tempat usaha pariwisata dan objek wisata yang sebelumnya telah mengajukan permohonan untuk diverifikasi dan telah menyetorkan formulir penilaian diri (self assessment) melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.
Lokasi tersebut adalah Nusa Dua Beach Hotel di kawasan ITDC Nusa Dua, Destinasi Wisata Uluwatu serta Restoran Pepe di kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta. “Pelaksanaan kegiatan lebih awal dari rencana sebelumnya untuk menyiapkan stakeholders pariwisata dalam menyambut dibukanya kawasan untuk local tourism yang dicanangkan Pemprov Bali pada 9 Juli 2020 mendatang,” jelasnya. *k17
Koordinator Tim Verifikasi Kesiapan Stakeholder Pariwisata Badung I Nyoman Astama mengatakan, dari verifikasi lapangan yang dimulai 1 Juli menunjukkan kesiapan tersebut. “Beberapa malah sudah berinovasi,” ujar Astama yang juga Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Bali, Kamis (2/7).
Dia mencontohkan dari hasil verifikasi di beberapa hotel di dalam kamar atau ruangan sudah disediakan handsanitizer, juga imbauan tentang pencegahan penularan Covid-19. Selain kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan new normal secara umum. “Jadi sesuai dengan slogan SIAP,sehat, inovatif, adaptif dan produktif,” ujar Astama. Artinya memang sudah sesuai dengan SOP yang mengacu pada Cleanliness healty dan safety (CHS) yang sudah disesuaikan dengan inovasi usaha wisata masing-masing.
Contoh lainnya pemakaian handsanitizer, juga memanfaatkan teknologi sehingga tak perlu harus dipencet lagi untuk memanfaatkan cairan handsanitizer. Namun sudah langsung mengalir begitu tangan didekatkan. “Dari pengecekan sudah siap. Namun ingat, kami hanya melakukan pengecekan, bukan mengizinkan yang merupakan kewenangan Provinsi,” jelasnya.
Papar Astama, Pemkab Badung telah telah menyusun panduan protokol kesehatan bagi tempat usaha pariwisata dan dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Badung Nomor 259 Tahun 2020 tertanggal 4 Juni 2020 tentang Kesiapan Stakeholder Pariwisata di Kabupaten Badung Menuju New Normal Tourism. Panduan tersebut telah disosialisasikan sebanyak dua kali melalui jaringan online yang diikuti pelaku usaha dari berbagai sektor seperti destinasi wisata, akomodasi, pusat perbelanjaan (mall), aktifitas wisata, jasa transportasi, penyelenggara wedding dan pertemuan, biro perjalanan, spa, restoran serta lainnya.
Untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut dalam hal pengecekan penerapan di lapangan, dibentuk Tim Verifikasi Kesiapan Stakeholder Pariwisata di Kabupaten Badung Menuju New Normal Tourism melalui SK Bupati No. 197/041/HK/2020 tertanggal 10 Juni 2020. Tujuan pembentukan tim verifikasi ini melakukan sosialisasi, pengecekan standar sesuai panduan dari Pemkab Badung, memberikan masukan kepada tempat usaha dalam hal peningkatan standar dan prosedur serta merekomendasikan tempat usaha yang layak menerima sertifikat kesiapan menuju new normal tourism sesuai standar nilai minimal yang telah ditentukan.
Dikatakan Astama, Tim Verifikasi melakukan tugas perdana per 1 Juli, dengan mengunjungi tiga tempat usaha pariwisata dan objek wisata yang sebelumnya telah mengajukan permohonan untuk diverifikasi dan telah menyetorkan formulir penilaian diri (self assessment) melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.
Lokasi tersebut adalah Nusa Dua Beach Hotel di kawasan ITDC Nusa Dua, Destinasi Wisata Uluwatu serta Restoran Pepe di kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta. “Pelaksanaan kegiatan lebih awal dari rencana sebelumnya untuk menyiapkan stakeholders pariwisata dalam menyambut dibukanya kawasan untuk local tourism yang dicanangkan Pemprov Bali pada 9 Juli 2020 mendatang,” jelasnya. *k17
Komentar