Timnas Perlu Perhatian Khusus
Menpora Libatkan TNI-Polri di Piala Dunia U-20
JAKARTA, NusaBali
Anggota Komisi X DPR RI, yang juga CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi meminta pemerintah secara khusus dan serius untuk memperhatikan persiapan perhelatan Piala Dunia U-20 dan Timnas Indonesia U-19.
Yoyok pun menyoriti, Indonesia harus sukses sebagai penyelenggara dan Timnas dapat bersaing di ajang tersebut.
Adanya wabah virus corona juga berdampak terhadap sepakbola. Dampak nyata adalah kompetisi berhenti, terganggunya pembangunan infrastruktur, hingga agenda pemusatan latihan yang ikut tertunda.
"Saya sebagai anggota Komisi X di DPR meminta Kemenpora, Gugus Tugas, serta PSSI duduk satu meja untuk merumuskan kebijakan dalam menyongsong Piala Dunia U-20, mengingat ada banyak agenda menuju ke sana," kata Yoyok, Rabu (1/7) malam.
"Seperti persiapan timnas yakni TC dan uji coba. Lalu ada kegiatan persiapan venue, kegiatan promosi pariwisata dan lainnya. Hal ini tentu perlu dirumuskan dalam kesepahaman antar lembaga supaya Piala Dunia U-20 bisa berjalan dengan baik tanpa kendala," kata Yoyok, yang punya nama lengkap Alamysah Satyanegara Sukawijaya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali berjanji akan melibatkan PSSI, berbagai kementerian, TNI hingga Polri dalam kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021, yang diberi nama Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee alias INAFOC.
Zainudin ditunjuk langsung Jokowi menjadi Ketua INAFOC. Dia pun menggaransi, struktur kepengurusan pada kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021 tidak akan dikuasai unsur dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya akan melihat siapa sosok yang memang berkompeten untuk terlibat di situ. Dan tidak akan didominasi oleh unsur dari Kemenpora," kata Zainudin.
Sedangkan soal gelaran Piala Dunia U-20 2021 bisa ditonton langsung di stadion atau tidak, Zainudin Amali menyerahkan keputusan ini ke FIFA.
Menurutnya, sejauh ini belum ada kepastian terkait kehadiran penonton di Piala Dunia U-20 2021. Pasalnya, kondisi pandemi virus Corona di tahun 2021 juga belum bisa diprediksi. Mayoritas hajatan sepakbola di seluruh penjuru dunia saat ini pun belum dapat dihadiri penonton. Liga-liga Eropa contoh nyatanya. *
Adanya wabah virus corona juga berdampak terhadap sepakbola. Dampak nyata adalah kompetisi berhenti, terganggunya pembangunan infrastruktur, hingga agenda pemusatan latihan yang ikut tertunda.
"Saya sebagai anggota Komisi X di DPR meminta Kemenpora, Gugus Tugas, serta PSSI duduk satu meja untuk merumuskan kebijakan dalam menyongsong Piala Dunia U-20, mengingat ada banyak agenda menuju ke sana," kata Yoyok, Rabu (1/7) malam.
"Seperti persiapan timnas yakni TC dan uji coba. Lalu ada kegiatan persiapan venue, kegiatan promosi pariwisata dan lainnya. Hal ini tentu perlu dirumuskan dalam kesepahaman antar lembaga supaya Piala Dunia U-20 bisa berjalan dengan baik tanpa kendala," kata Yoyok, yang punya nama lengkap Alamysah Satyanegara Sukawijaya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali berjanji akan melibatkan PSSI, berbagai kementerian, TNI hingga Polri dalam kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021, yang diberi nama Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee alias INAFOC.
Zainudin ditunjuk langsung Jokowi menjadi Ketua INAFOC. Dia pun menggaransi, struktur kepengurusan pada kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021 tidak akan dikuasai unsur dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya akan melihat siapa sosok yang memang berkompeten untuk terlibat di situ. Dan tidak akan didominasi oleh unsur dari Kemenpora," kata Zainudin.
Sedangkan soal gelaran Piala Dunia U-20 2021 bisa ditonton langsung di stadion atau tidak, Zainudin Amali menyerahkan keputusan ini ke FIFA.
Menurutnya, sejauh ini belum ada kepastian terkait kehadiran penonton di Piala Dunia U-20 2021. Pasalnya, kondisi pandemi virus Corona di tahun 2021 juga belum bisa diprediksi. Mayoritas hajatan sepakbola di seluruh penjuru dunia saat ini pun belum dapat dihadiri penonton. Liga-liga Eropa contoh nyatanya. *
1
Komentar