nusabali

Sopir Jawa-Bali 'Menulari' 16 Orang

  • www.nusabali.com-sopir-jawa-bali-menulari-16-orang

Satu pasien baru merupakan satu dari 15 kasus terkonfirmasi yang muaranya ada pada sopir truk Jawa-Bali asal Seririt dan sudah dinyatakan sembuh.

SINGARAJA, NusaBali

Pasien baru terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng bertambah satu orang. Penambahan itu berasal dari Kecamatan Seririt yang disebut terpapar dari suaminya yang sudah lebih dulu sebagai pasien terkonfirmasi yakni PDP 112. Sumber penularan ini pun disebut bersumber pada  sopir truk Jawa-Bali yang sudah dinyatakan sembuh.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP), Gede Suyasa, Kamis (2/7), mengatakan penambahan satu pasien terkonfirmasi merupakan satu dari 15 kasus terkonfirmasi yang muaranya ada pada sopir truk Jawa-Bali asal Seririt. Sopir truk yang sebelumnya dikode sebagai PDP 80 sudah dinyatakan sembuh pada 8 Juni lalu tak hanya menulari orang terdekat di keluarganya, tetapi juga berdampak pada tetangga dan tenaga kesehatan di rumah sakit swasta yang sempat merawatnya.

“Penularannya cukup luas, hingga ke keluarga nakes yang sumber awalnya dari sopir truk Jawa-Bali ini. Total ada 16 pasien terkonfirmasi, menurut catatan kami penularannya bersumber dari sopir truk,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.  Meski demikian Gugus Tugas tak lantas menetapkan kasus penularan Covid-19 yang bersumber dari PDP 80 sebagai klaster penyebaran baru karena penularannya sangat luas tak hanya antar sesama pekerja sopir truk.

Sedangkan dari 16 kasus yang bermuara dari sopir truk hingga saat ini yang masih menjalai perawataan tersisa hanya empat pasien saja. Jumlahnya berkurang drastis setelah Gugus Tugas memulangkan tiga pasien terkonfirmasi yang telah dinyatakan sembuh. “Tiga yang sembuh ini juga penularannya bermuara dari sopir truk asal Kecamatan Seririt,” imbuh mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.

Ketiganya yakni PDP 107 adalah tenaga kesehatan asal Kecamatan Buleleng yang sempat melayani sopir truk. Dia dipulangkan setelah menjalani masa isolasi 12 hari dengan 7 kali  swab test. Selain itu juga ada PDP 116 dengan lama perawatan 3 hari dengan tiga kali  swab dan PDP 100 yang juga asal dari Kecamaan Buleleng yang sempat berkontak erat dengan sopir truk. Pasien yang juga karyawan rumah sakit swasta dipulangkan setelah menjalani 20 hari masa isolasi dan swab 11 kali.

“Dengan data yang kami punya dan penularan cukup banyak dari sumber yang sama, salah satu upaya pencegahan agar tidak terulang lagi yakni dengan pos penyekatan di Labuan Lalang salah satu upaya Kabupaten Buleleng minimalkan penularan antar daerah,” jelas dia.

Sementara itu  hingga Kamis (2/7), jumlah pasien kumulatif terkonfirmasi sejumlah 96 orang yang 89 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan yang masih dirawat di Buleleng 6 orang dan dirujuk ke RSUP Sanglah satu orang. Sedangkan pasien negatif berjumlah 23 orang.

Mantan Kadisdikpora Buleleng ini mengatakan meski data pasien terkonfirmasi semakin sedikit, GTPP Covid-19 tak boleh lengah. Program pencegahan dan penanganan terus dilakukan dengan  anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang disiapkan Pemkab Buleleng sebesar Rp 57 miliar dan tambahan dari Pemprov Bali sebesar Rp 10 miliar. “Saat ini realisasi BTT sudah berjalan Rp 31,4 miliar  sehingga kita masih punya sisa Rp 35 miliar. Anggaran ini tidak bisa kita prediksi cukup atau tidak karena pandemi ini juga tidak bisa dipastikan kapan berakhirnya,” kata Suyasa.

Sisa anggaran itu pun masih diperlukan untuk langkah pencegahan, anggaran penanganan termasuk biaya perawatan pasien terkonfirmasi, termasuk Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ketiga yang ditangani Dinas Sosial.*k23

Komentar