nusabali

Transmisi Lokal di Bali Kian Meluas

Sehari Muncul 113 Kasus Baru, 1 Pasien Lagi Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-transmisi-lokal-di-bali-kian-meluas

Jumlah kumulatif transmisi lokal Covid-19 di Bali tembus 1.278 orang atau 77,93 persen dari total 1.640 kasus positif

DENPASAR, NusaBali

Pandemi Covid-19 di Bali mencatat rekor dengan penambahan 113 kasus baru per Kamis (2/7), selain penambahan 15 pasien sembuh dan satu meninggal. Satu catatan lagi, jumlah kumulatif transmisi lokal di Bali kini tembus angka 1.278 orang atau 77,93 persen dari total 1.640 kasus positif Corona.

Berdasarkan rilis yang diterima NusaBali dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Kamis malam, penambahan 113 pasien baru ini terdiri dari 108 orang transmisi lokal (tertular di daerah) dan 5 orang imported case dari pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN).

Sebaran penambahan kasus baru Covid-19 per Kamis kemarin terbanyak berada di Kota Denpasar, yakni mencapai 61 orang yang semuanya merupakan transmisi lokal. Terbanyak berikutnya berada di Kabupaten Gianyar mencapai 22 orang yang mana 20 orang di antaranya transmisi lokal. Disusul kemudian di Badung (tambahan 10 kasus baru), di Tabanan (7 kasus), Jembrana (6 kasus), di Bangli (2 kasus) di Buleleng (2 kasus), di Karangasem (2 kasus), di dan luar daeraj (1 kasus).

Ini merupakan rekor baru, di mana untuk kali pertama terjadi penbambahan kasus baru mencapai 113 orang dalam sehari di Bali. Rekor sebelujmnya terjadi penambahan 106 kasus pada Sabtu (27/6) lalu, dari semula 1.263 orang menjadi 1.369 orang.

Dengan tambahan 61 pasien baru ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 1.640 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 1.278 orang atau 77,93 persen dari total 1.640 kasus positif. Sisanya, 291 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (17,74 persen), 63 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (3,84 persen), dan 8 orang WNA (0,49 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Kota Denpasar, yakni mencapai 616 kasus, di mana 551 orang di antaranya transmisi lokal. Disusul kemudian Kabupaten Badung dengan total 200 kasus positif Corona, Klungkung (166 kasus), Bangli (151 kasus), Gianyar (134 kasus), Buleleng (130 kasus), Karangasem (86 kasus), Tabanan (78 kasus), dan Jembrana (41 kasus). Per Kamis kemarin, hanya di Klungkung yang nihil kasus baru.

Berita menggembirakannya, per Kamis kemarin terdapat tambahan 15 pasien Covid-19 di Bali yang dinyatakan sembuh. Rinciannya, 5 pasien sembuh di Denpasar, 3 pasien sembuh di Buleleng, 2 pasien di Klungkung, 2 pasien sembuh di Gianyar, 1 pasein sembuh di Karangasem, 1 pasien sembuh di Jembrana, dan 1 pasien sembuh dari luar daerah.

Walhasil, jumlah kumulatif pasien Corona di Bali yang sudah berhasil sembuh mencapai 875 orang atau 53,35 persen dari total 1.640 kasus positif. Sedangkan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 749 orang (45,67 persen), sementara yang meninggal 16 orang (0,98 persen).

Pada hari yang sama, Kamis kemarin, terdapat tambahan satu pasien Corona meninggal dunia, yakni di kawasan Kota Denpasar. “Hari ini (kemarin) bertambah satu orang WNI transmisi lokal meninggal dunia. Jadi, total pasien yang meninggal di Bali sampai saat ini 16 orang,” ujar Dewa Made Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.

Ada pun toptal 16 pasien yang meninggal itu terdiri dari 14 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari 14 WNI yang meninggal tersebut, 11 orang di antaranya berada di Kota Denpasar, 2 orang di Badung, dan 1 orang lagi di Gianyar---tapi data di GTPP Covid-19 Gianyar tertera 2 pisien meninggal.

Pasien terakhir yang meninggal dunia adalah perempuan umur 51 tahun dari Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Yang bersangkutan meninggal dalam perawatan di RSUP Sanglah, Rabu (1/7) malam pukul 22.00 Wita. Pasien tersebut merupakan pedagang sayuran di depan rumahnya yang sudah dinyatakan positif Corona, 19 Juni 2020, dan diketahui memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan pasien yang meninggal ini sebelumnya diketahui sering bolak balik ke Pasar Kumbasari untuk membeli bahan dagangan. Yang bersangkutan diduga terpapar dari klaster Pasar Kumbasari.

Menurut Dewa Rai, awealnya masuk RS Bali Mandara, 19 Juni 2020, dan kemudian diuji swab keesokan harinya. Hasil swab keluar 23 Juni 2020 dengan konfirmasi positif Corona. "Karena kondisinya terus memburuk, pihak RS Bali Mandara merujuknya ke RSUP Sangalah, Rabu, 1 Juni 2020 pagi pukul 09.00 Wita. Namun sayang, pasien ini akhirnya meninggal malamnya pukul 22.00 Wita. Hingga saat ini jenazahnya masih di RSUP Sanglah,” jelas Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Kamis kemarin.

Selain satu paisen meninggal, per Kamis kemarin di Denpasar terjadi ledakan tambahan 61 kasus transmisi lokal. Dari jumlah itu, 28 pasien merupakan klaster pedagang sayur, ikan, daging, dan canang di Pasar Desa Adat Padangsambian, Denpasar Barat. Sedangkan 33 orang lainnya belum diketahui di mana mereka tertular.

Dewa Rai menyebutkan, awal mula terdeteksi klaster pedagang di Pasar Desa Padangsambian ini berawal dari perempuan pedagang ikan umur 42 tahun, yang positif Covid-19 pada 24 Juni 2020. Setelah pedagang tersebut dinyatakan positif, GTPP Covid-19 Denpasar langsung melakukan rapid test 313 pedagang.

Pedagang dengan radius 10 meter sebanyak 84 orang, kata Dewa Rai, langsung diuji swab, sedangkan 229 pedagang di luar radius 10 meter di-rapid test. Dari hasil rapid test, 27 pedagang dinyatakan reaktif hingga lanjut uji swab. "Jadi, total ada 111 pedagang yang diuji swab. Nah, dari 111 pedagang itu, sekarang baru keluar hasil swabnya di mana 28 orang dinyatakan positif,” jelas Dewa Rai.

Pada hari yang sama, Kamis kemarin, juga terjadi tambahan 22 kasus baru Corona di Gianyar, 20 orang di antaranya transmisi lokal. Mereka terdiri dari klaster dan sub klaster Toko Bangunan (Harum Jaya) sebanyak 15 orang, klaster tenaga kesehatan 2 orang, dan klaster rumah tangga 3 orang di Banjar Pabean, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. “Selain itu, satu orang dari klaster Pasar Galiran Klungkung dan satu orang belum dapat dipastikan sumber penularannya,” jelas Ketua Harian GTPP Covid-19 Gianyar, Masde Gede Wisnu Wijaya.

Ada pun 15 kasus transmisi lokal toko bangunan, termasuk 4 orang yang kontak erat dengan pasien inisial IWR, sub klaster Toko Bangunan Harum Jaya. Mereka sama-sama berasal dari Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, yakni KSM, 24, NNS, KA, 19 (pelajar), dan IKM, 24 (Satpam). “Empat sub klaster toko bangunan ini sudah dikarantina di BPK Pering,” jelas Wisnu Wijaya yang juga Sekda Kabupaten Gianyar.

Selain itu, ada petani berinisial ING, 66, juga dari Kelurahan Samplangan. Berikutnya, seorang mahasiswa inisial IGAM, 28 (asal Kelutahan Samplangan). Kemudian, 5 orang sub klaster toko bangunan dari NNS yang terlebih dahulu dinyatakan positif. Mereka terdiri dari INM, 47, IPKY, 18, IKKY, 18, NKSA, 7, dan MD, 74, yang sama-sama asal Lingkungan Pasdalem, Kelurahan Gianyar. “Yang lansia (MD) sementara isolasi mandiri, menunggu hasil koordinasi ruangan isolasi rumah sakit rujukan. Sedangkan yang lain dikarantina di BPK Pering,” jelas Wisnu Wijaya. *ind,mis,nvi

Komentar