Angkat Besi Bertekad Lanjutkan Tradisi Emas
DENPASAR, NusaBali
Cabor Angkat Besi bertekad melanjutkan tradisi medali emas pada PON Papua XX/2021.
Angkat besi ingin kembali menyumbangkan medali emas bagi kontingen Bali. "Biasanya kami selalu meraih medali. Seperti di PON Jawa Barat dapat medali emas lewat lifter Sinta. Mudah-mudahan tradisi yang kami bangun sejak lama, kembali berlanjut di PON Papua," kata pelatih angkat besi PON Bali, Djoko Honggono, Kamis (2/7).
Menurut Djoko Honggono, atletnya belum pernah latihan tatap muka langsung saat Pandemi Covid-19. Dengan diundurnya PON, program latihan pasti berubah, dan menyesuaikan waktu bertanding. Karena itu, kata Djoko Honggono, secara perlahan pihaknya merancang program latihan. Apalagi, ada sinyal new normal, meski harus menerapkan protokol kesehatan.
"Latihan tatap muka kami usahakan secepatnya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan mengikuti petunjuk Menpora, KONI Bali dan PB Cabor," tegas Djoko Honggono.
Menurutnya, siapa yang diharapkan melanjutkan tradisi medali emas, kata Djoko Honggono, tentu I Ketut Ariana. Karena memang dia satu-satunya atlet angkat besi yang meraih tiket PON Papua.
"Soal medali apa kami baru fix menjelang PON. Syukur-syukur dapat medali emas," harap Djoko Honggono.
Ditambahkan Djoko Honggono, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data-data setahun terakhir. Dan, tahun depan dapat menentukan strategi terbaik, agar menghasilkan medali terbaik juga.
Yang jelas, peta kekuatan angkat besi sekarang hampir merata di semua daerah di Indonesia. Namun dia mengingatkan, angkat besi selalu menyumbang medali untuk Bali sejak tahun 1990-an. Sejak PON 2000 sampai 2016 ada tradisi medali emas. Dia berharap tradisi ini dipertahankan. *dek
Menurut Djoko Honggono, atletnya belum pernah latihan tatap muka langsung saat Pandemi Covid-19. Dengan diundurnya PON, program latihan pasti berubah, dan menyesuaikan waktu bertanding. Karena itu, kata Djoko Honggono, secara perlahan pihaknya merancang program latihan. Apalagi, ada sinyal new normal, meski harus menerapkan protokol kesehatan.
"Latihan tatap muka kami usahakan secepatnya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan mengikuti petunjuk Menpora, KONI Bali dan PB Cabor," tegas Djoko Honggono.
Menurutnya, siapa yang diharapkan melanjutkan tradisi medali emas, kata Djoko Honggono, tentu I Ketut Ariana. Karena memang dia satu-satunya atlet angkat besi yang meraih tiket PON Papua.
"Soal medali apa kami baru fix menjelang PON. Syukur-syukur dapat medali emas," harap Djoko Honggono.
Ditambahkan Djoko Honggono, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data-data setahun terakhir. Dan, tahun depan dapat menentukan strategi terbaik, agar menghasilkan medali terbaik juga.
Yang jelas, peta kekuatan angkat besi sekarang hampir merata di semua daerah di Indonesia. Namun dia mengingatkan, angkat besi selalu menyumbang medali untuk Bali sejak tahun 1990-an. Sejak PON 2000 sampai 2016 ada tradisi medali emas. Dia berharap tradisi ini dipertahankan. *dek
Komentar