nusabali

Protokol Kesehatan di Selat Belum Maksimal

  • www.nusabali.com-protokol-kesehatan-di-selat-belum-maksimal

Perbekel Desa Duda mengimbau pedagang agar menolak pembeli tanpa pakai masker.

AMLAPURA, NusaBali
Ketua Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Selat, I Nengah Danu, memimpin sidak ke sejumlah warung, kios, dan rumah makan di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kamis (2/7) sekitar pukul 10.00 Wita. Hasilnya, banyak pedagang kios, warung, dan rumah makan belum maksimal menerapkan protokol kesehatan. Terbukti banyak tanpa tempat cuci tangan, masih melayani pengunjung tanpa masker, dan suhu tubuh pengunjung tidak diukur dengan thermo gun.

Sidak warung di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda diikuti Kapolsek Selat AKP I Gede Sumajaya Wirya, Danramil Selat Kapten Inf Made Arjana, Bendesa Adat Duda I Komang Sujana, Satgas Koordinator Bidang Kesehatan GTPP Kecamatan Selat dr I Gusti Lanang Udiana, Ketua Satgas GTPP Covid-19 Desa Duda I Gusti Agung Ngurah Putra, dan anggota lainnya. Setiap kios dan warung yang didatangi belum menyediakan tempat cuci tangan untuk pengunjung dan belum punya thermo gun untuk mengukur suhu tubuh pengunjung. Pedagang sudah menggunakan masker. “Pembeli yang datang tanpa masker, jangan dilayani. Pedagang mesti tegas, pedagang juga wajib menyediakan tempat cuci tangan,” jelas I Nengah Danu yang juga Camat Selat.

I Nengah Danu menegaskan, Covid-19 jangan dianggap remeh. Risikonya sangat tinggi, bisa menularkan warga sekampung dalam waktu cepat. Seperti yang terjadi di Banjar Cegeng, Desa Kertha Buana, Kecamatan Sidemen, gara-gara lengah tidak menjalankan protokol kesehatan, sebanyak 15 warga positif Covid-19. Seluruh warga di kampung itu menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Itu artinya selama 14 hari, tidak bisa ke mana-mana, tidak bisa kerja, tidak boleh menerima tamu. Jadi yang rugi masyarakat, selama 14 hari jadi tahanan rumah.

I Gusti Agung Ngurah Putra yang juga Perbekel Duda juga mengingatkan pedagang mematuhi protokol kesehatan, sebelum pemerintah mengambil tindakan tegas. “Ini dilakukan demi keselamatan bersama. Pembeli yang tanpa menggunakan masker, agar ditolak, tolong bantu pemerintah mengedukasi masyarakat,” kata I Gusti Agung Ngurah Putra. Sementara Pedagang nasi campur, Putri Sudiasri, dari Banjar Bambang Biaung mengakui banyak pengunjung tanpa masker terlayani. “Saya segera siapkan tempat cuci tangan dan menyediakan thermo gun,” kata Putri. Penjaga counter HP, Ni Kadek Martini yang baru sebulan kerja siap menjalankan protokol kesehatan. *k16

Komentar