nusabali

Luh Sinta Bikin Quat-trick di PON

  • www.nusabali.com-luh-sinta-bikin-quat-trick-di-pon

Lifter angkat besi Ni Luh Sinta Darmariani, 30, untuk keempat kalinya sabet medali emas buat kontingen Bali di arena PON.

Sabet Emas Angkat Besi Empat Kali Beruntun


BANDUNG, NusaBali
Quat-trick emas dipastikan Luh Sinta setelah lifter asal Denpasar ini kembali menjuarai Kelas 63 Kg Putri dalam tarung cabang angkat besi PON XIX 2016 di Gelora Sabilulungan Soreang, Jawa Barat, Rabu (21/9). Luh Sinta mengulangi suksesnya sabet medali emas dalam PON XVI 2004 di Palembang, PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, dan PON XVIII 2012 di Riau.

Dalam tarung Kelas 63 Kg Putri yang berbuah medali emas, Rabu kemarin, Luh Sinta sukses mengalahkan lifter andalan tuan rumah Jawa barat, Dwi M Lestari, yang harus puas kebagian perak. Lifter berusia 30 tahun ini sedikit beruntung, karena berhak atas medali emas lantaran berat badannya lebih ringan 0,02 kg dari Dwi Lestari. Padahal, total angkatan mereka sama-sama 192 kg. Sedangkan medali perunggu diraih lifter Papua Barat, Naomi Rumbewas, dengan total angkatan 181 kg.

Total angkatan seberat 192 kg yang dibukukan Sinta masing-masing dari angkatan snatch seberat 86 kg dan angkatan clean and jerk 106 kg. Hal serupa juga dibukukan lifter Jabar, Dwi Lestari. Namun, Sinta diuntungkan regulasi, karena berat badannya lebih ringan ketimbang Dwi Lestari. Sinta tampil dengan berat badan hanya 62,34 kg, sementara Dwi Lestari dengan berat badan 62,36 kg.

Dalam tarung kemarin, Sinta sebetulnya sempat mencoba angkatan clean and jerk seberat 113 kg, namun gagal. Demikian pula ketika mencoba angkatan clen and jerk seberat 123 kg, guna melampaui rekor sebelumnya di PON Palembang 2004, Sinta kembali gagal. Sinta pun harus puas dengan angkatan clean and jerk seberat 106 kg, yang berarti sudah cukup untuk meraih medali emas.

"Ya, saya sebenarnya ingin mengulangi rekor di PON Palembang 2004 dengan angkatan clean and jerk 122 kg. Sayang, usaha saya gagal. Tapi, saya bersyukur sudah dapat medali emas," tutur Sinta kepada NusaBali seusai pengalungan medali, Rabu kemarin.

“Saya bersyukur bisa kembali menyumbangkan medali emas buat kontingen Bali. Ini medali emas keempat secara beruntun di ajang PON,” lanjut lifter angkat besi kelahiran Denpasar, 22 Desember 1986, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara keluarga pasangan I Made Sudarmawan (pembina angkat besi) dan Ni Nyoman Lolin Ariani ini.


SELANJUTNYA . . .

Komentar