Obati Kerinduan Belajar di Sekolah, Sanggar Rare Teba Kangin Buat Kelas Kreatif
TABANAN, NusaBali
Sanggar Rare Teba Kangin di Banjar Pemanis, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, membuat kegiatan untuk mengobati kerinduan siswa belajar di sekolah.
Mereka menyelenggarakan kelas kreatif yang diikuti murid SD dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Kelas kreatif yang digelar selama tiga hari pada 29, 30 Juni, dan 1 Juli 2020 sangat diminati siswa. Bahkan kelas kreatif ini sempat dikunjungi mantan Kepala Art Center (Taman Budaya) Bali Gusti Agung Ngurah Diputra.
Pembina Sanggar Rare Teba Kangin I Made Bakti Wiyasa, menjelaskan kelas kreatif dibuat untuk mewadahi kreativitas siswa. Kelas ini dibuat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam program pentas budaya secara virtual. “Dalam kelas kreativitas itu siswa melukis bebas tanpa guru,” ujarnya, Rabu (1/7).
Tak hanya melukis, dalam kelas kreativitas, salah satu peserta berkesempatan mengajar menggambar binatang lucu seperti kelinci dengan teknik basis lingkaran. “Anak-anak sangat antusias sekali, mereka semangat mengikuti,” imbuh Bakti Wiyasa yang seorang seniman lukis.
Dia menambahkan dalam kelas kreatif yang digelar itu juga diajarkan mengenai protokol kesehatan Covid-19. Sebelum mulai belajar, siswa diajarkan untuk cuci tangan yang benar. Duduk dengan memperhatikan jarak. Bahkan diajarkan untuk merapikan barang usai melukis.
Bakti Wiyasa menyebutkan kegiatan tersebut juga sebagai wadah kreativitas siswa. Apalagi di tengah pandemi ini siswa sangat rindu ke sekolah. “Acara ini akan digelar berkesinambungan sebagai wadah saya mengabdi di desa. Saya masih membiayai alat dan bahan serta konsumsi sendiri dari hasil saya berkesenian,” tandasnya. *des
Pembina Sanggar Rare Teba Kangin I Made Bakti Wiyasa, menjelaskan kelas kreatif dibuat untuk mewadahi kreativitas siswa. Kelas ini dibuat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam program pentas budaya secara virtual. “Dalam kelas kreativitas itu siswa melukis bebas tanpa guru,” ujarnya, Rabu (1/7).
Tak hanya melukis, dalam kelas kreativitas, salah satu peserta berkesempatan mengajar menggambar binatang lucu seperti kelinci dengan teknik basis lingkaran. “Anak-anak sangat antusias sekali, mereka semangat mengikuti,” imbuh Bakti Wiyasa yang seorang seniman lukis.
Dia menambahkan dalam kelas kreatif yang digelar itu juga diajarkan mengenai protokol kesehatan Covid-19. Sebelum mulai belajar, siswa diajarkan untuk cuci tangan yang benar. Duduk dengan memperhatikan jarak. Bahkan diajarkan untuk merapikan barang usai melukis.
Bakti Wiyasa menyebutkan kegiatan tersebut juga sebagai wadah kreativitas siswa. Apalagi di tengah pandemi ini siswa sangat rindu ke sekolah. “Acara ini akan digelar berkesinambungan sebagai wadah saya mengabdi di desa. Saya masih membiayai alat dan bahan serta konsumsi sendiri dari hasil saya berkesenian,” tandasnya. *des
Komentar