nusabali

Polres Gianyar Resmikan Patung Gajah Mada

Puncak Peringatan HUT Bhayangkara ke-74

  • www.nusabali.com-polres-gianyar-resmikan-patung-gajah-mada

GIANYAR, NusaBali
Puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-74 di Mapolres Gianyar diisi peresmian Patung Maha Patih Gajah Mada, di halaman Mapolres setempat, Rabu (1/7).

Peresmian dilaksanakan oleh Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana.  Hadir mendampingi peresmian, Bupati Gianyar Made Mahayastra, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Frandi Siboro, Kejari Gianyar Agung Mardiwibowo, Ketua PN Gianyar Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta, dan undangan lain.

Kapolres Gianyar AKPB I Dewa Made Adnyana menjelaskan, pendirian Patung Maha Patih Gajah Mada ini tidak terlepas dari sejarah Sumpah Palapa oleh Mahapatih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara. Bhayangkara sendiri merupakan pasukan elit yang dibentuk dan dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada pada zaman kerajaan Majapahit. Pasukan Bhayangkara bertugas menjaga keamanan raja, kerajaan, termasuk masyarakat Majapahit.

Jelas dia, Gajah Mada pula dikenal sebagai patih yang tegas dan keras dalam menjalankan aturan hukum dengan prinsip hukum harus ditegakkan. ‘’Siapapun yang melanggar harus menerima akibatnya meskipun teman sendiri,’’ jelas Kapolres asal Desa Satra, Kecamatan Klungkung ini.   

Dalam menjalankan tugas, papar Kapolres Dewa Adnyana, pasukan Bhyangkara memegang teguh empat nilai atau Catur Prasetya. Terdiri dari Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara), Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh-musuh negara), Gineung Pratidina (mempertahankan kedaulatan negara), dan Tan Satrisna (sepenuh hati dalam bertugas).

Patung megah berwibawa ini merupakan karya seniman patung I Gede Sarantika Hari Prana asal Banjar Batanancak, Desa Mas, Kecamatan Ubud.

Patung ini dihibahkan oleh seniman dan pelaku pariwisata di Kabupaten Gianyar, I Putu Gede Westrayana, kepada Polres Gianyar. “Ke depan, kami harapkan personel Polres menjadikan prinsip kerja Mahapatih Gajah Mada ini sebagai pedoman dalam menjalankan tugas. Baik sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, dan aparat penegak hukum.

Kapolres juga berharap pendirian Patung Gajah Mada ini menjadi ikon baru dalam mendukung program Pemkab Gianyar. Terutama dalam hal penataan Kota Gianyar sebagai tujuan wisata. "Semoga jadi ikon baru dalam mendukung program Bupati Gianyar dalam penataan kota Gianyar sebagai tujuan wisata," harapnya.

Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra mengapresiasi pendirian patung monumental tersebut. Terlebih, tahun ini Pemkab Gianyar sedang gencar menata wajah Kota Gianyar agar lebih asri, bersih, aman, dan nyaman. Salah satunya, revitalisasi Pasar Umum Gianyar. “Patung Gajah Mada ini sangat mendukung Gianyar menjadi destinasi wisata seperti harapan pak Kapolres,” ujarnya.

Pematung I Gede Sarantika Hari Prana mengaku bangga, hasil karyanya bisa berdiri tegak di Mapolres Gianyar. “Saya terharu. Tidak sangka dibuatkan acara semegah ini,” ujarnya. Dia mengaku baru saat itu patung hasil karyanya diupacarai khusus. “Mulai dari awal pendirian diupacarai ngeruak, mendem pedagingan mencari hari baik, dan kini diresmikan,” jelasnya. Dijelaskan, patung tinggi 9 meter termasuk pondasi ini, dikerjakan sejak 7 April 2020. Lama pengerjaan sekitar 1,5 bulan. Sarantika memimpin pengerjaan patung yang dibantu 10 tenaga kerja tersebut. Inspirasi dan tema patung, sepenuhnya dari Kapolres Gianyar. ‘’Kami awali dengan konsultasi dan argumentasi, sehingga terwujud seperti ini,” jelasnya. *nvi

Komentar