nusabali

15 Ribu Anjing Liar di Kutsel Jadi Target Vaksinasi Massal

  • www.nusabali.com-15-ribu-anjing-liar-di-kutsel-jadi-target-vaksinasi-massal

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menggelar vaksinasi massal rabies terhadap anjing liar, dengan target 15.000 hewan penular rabies (HPR) di kawasan Kuta Selatan.

Vaksinasi massal itu akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada Rabu (1/7) pagi, menyasar wilayah Kelurahan Jimbaran dan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan.

Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengungkapkan guna mencegah berjangkitnya dan menyebarnya kembali penyakit rabies, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan vaksinasi rabies secara massal. Kali ini sasarannya difokuskan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, karena tahun 2020 ini masih terdapat kasus gigitan positif di wilayah tersebut, sehingga perlu segera ditangani secara serius. Berdasar data, untuk wilayah Kuta Selatan pada 2019 terdapat sekitar 15 ribu hewan penular rabies (HPR).

“Vaksinasi rabies ini kami lakukan secara bertahap. Karena data yang kami miliki, untuk Kuta Selatan mencapai belasan ribu anjing,” ungkap Wijana saat memantau proses vaksinasi di Kelurahan Jimbaran, Rabu (1/7) siang.

Menurut Wijana, meskipun saat ini masih suasana pandemi Covid-19, pihaknya tetap menerjunkan tim yang terdiri dari dokter hewan untuk melakukan vaksinasi rabies secara gratis. Namun untuk keselamatan anggota tim dan masyarakat, pihaknya meminta kepada warga untuk membawa binatang peliharaannya ke balai banjar sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kalau biasanya kami jemput bola ke rumah warga, tapi kali ini karena wabah Covid-19, kami imbau warga datang ke balai banjar,” tutur mantan Camat Kuta Selatan ini.

Dia juga berharap warga menjaga dan merawat binatang peliharaannya dalam kandang atau pekarangan masing-masing, agar tidak mengganggu warga lainnya dan menghindari kontak dengan anjing liar yang berpotensi menyebarkan rabies. Hal itu karena Kuta Selatan adalah destinasi wisata internasional sehingga kejadian kecil bisa merusak citra pariwisata Bali. “Bagi warga yang memiliki peliharaan anjing, kita sangat berharap untuk menjaga dan memelihara di dalam pekarangan rumah. Sehingga, bisa menekan terjadinya kontak dengan anjing liar yang bisa menularkan penyakit rabies,” tegas Wijana. *dar

Komentar