nusabali

Dampak Covid-19, 'Paspampres' pun Kini Berjualan Nasi Jinggo

  • www.nusabali.com-dampak-covid-19-paspampres-pun-kini-berjualan-nasi-jinggo

DENPASAR, NusaBali
Fenomena masyarakat yang banting setir menjadi pedagang akibat dampak dari pandemi Covid-19 banyak dijumpai saat ini.

Fenomena ini juga mendorong mereka untuk menjadi lebih kreatif dalam berdagang. Seperti yang dilakukan Sufyan Miftahol Arifin Nur.  Pria asal Sumenep, Madura, ini sejak pertengahan April 2020 lalu harus banting stir dari seorang perajin aksesori yang terbuat dari resin dengan omset sekitar Rp 10 juta sebulan, kini menjadi penjual nasi jinggo. Dia biasanya mangkal di seputaran Jalan Teuku Umar Barat atau yang juga dikenal dengan kawasan Marlboro Barat, Denpasar. “Kenapa saya milih nasi jinggo, karena nasi ini kontinyu, kalau masker, misalnya, mungkin saat-saat ini saja,” ujarnya saat ditemui di tempatnya berjualan, Rabu (1/7) sore.

Nah, yang unik, Sufyan menjajakan barang dagangannya dengan cara yang tak biasa. Dia berjualan berdiri di pinggir jalan raya menarik perhatian karena menggunakan kemeja putih, jas hitam, dan celana panjang hitam, lengkap dengan dasi, sepatu pantofel, kacamata hitam, dan name tag yang tergantung di saku jasnya. Saat berjualan, dia pun menggunakan masker dan faceshield. Sekilas, Sufyan tampak seperti seorang pebisnis atau seorang paspampres.

Untuk melengkapi penampilannya ini, dia pun mengubah gerobak yang terpasang di motornya dengan gerobak yang lebih bagus. Gerobak ini berupa gerobak dari kerangka besi yang bisa dibuka sehingga menyediakan ruang sebagai tempat untuk menaruh sesuatu yang disangga dengan teralis. Juga, di bagian depan motornya dihiasi dengan rangkaian bunga. “Dulu raknya nggak seperti ini, pakai rak biasa yang pakai karet, cuma kurang pas di saya. Penampilan kayak gini, raknya nggak sesuai,” ucapnya dengan penuh percaya diri.

Penampilannya yang unik ini pun berhasil menarik perhatian. Tak hanya pelanggan yang membeli nasi jinggo di tempatnya, namun juga beberapa orang yang melintas sempat meminta untuk foto selfie bersama. Pelanggan yang datang kebanyakan merupakan beberapa mitra ojek online yang sering nongkrong di dekat kawasan tersebut.

Usahanya berjualan nasi jinggo ini juga memiliki nama tersendii, yaitu Nasi Jinggo Bintang. Nama ini mengikuti usaha aksesorinya yang juga bernama Bintang, dengan harapan agar seperti bintang yang bertaburan di langit, usahanya juga akan memiliki banyak cabang.

Biasanya, Sufyan berjualan di kawasan Marlboro Barat ini dari pukul 9.00 hingga pukul 17.00 Wita. Sebelumnya, Sufyan akan berkeliling ke beberapa tempat sebelum akhirnya berhenti di kawasan Marlboro Barat. “Dari rumah saya, rumah saya kan di Jalan Gunung Lebah, itu jalan ke Kargo, isi mampir-mampir. Ke Buana Raya, Buluh Indah, Gunung Agung, dari kargo baru ke sini mangkalnya,” ujarnya. *cr74

Komentar