Pandemi Covid-19, Tukang Jukung Pun Kian Melarat
PANDEMI Covid-19 membuat melarat hampir seluruh segmen penghidupan.
SEMARAPURA, NusaBali
Termasuk nelayan dan tukang jukung pun tak bisa menghindar dari kondisi tersebut. Kehidupan mereka juga terjerembab tak berdaya. “Sangat terasa sekali dampaknya, jauh beda dengan sebelumnya,” keluh I Dewa Nyoman Raka, nelayan dan pengusaha angkutan jukung (sampan) di Pantai Kusamba, Klungkung, beberapa waktu lalu.
Dalam kondisi normal, ratusan orang termasuk wisatawan menyeberang ke Nusa Penida dari Pantai Kusamba, dengan naik boat dan sampan. Tentu saja termasuk angkutan barang. “Buruh sampai gayal (payah) kerja, namun pendapatan juga lumayan,” ujar Nyoman Raka.
Dulu pendapatan buruh bisa sampai antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. “Tapi sekarang paling banyak buruh saya dapat Rp 50 ribu, Rp 30 ribu. Kasihan mereka punya anak,” ujar Dewa Nyoman Raka.
Itulah dampak Covid-19, buruh sampan pun nelangsa nasibnya. “Mudah-mudahan hal (pandemic Covid-19) segera berlalu,” kata Dewa Nyoman Raka berharap. *K17
Dalam kondisi normal, ratusan orang termasuk wisatawan menyeberang ke Nusa Penida dari Pantai Kusamba, dengan naik boat dan sampan. Tentu saja termasuk angkutan barang. “Buruh sampai gayal (payah) kerja, namun pendapatan juga lumayan,” ujar Nyoman Raka.
Dulu pendapatan buruh bisa sampai antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. “Tapi sekarang paling banyak buruh saya dapat Rp 50 ribu, Rp 30 ribu. Kasihan mereka punya anak,” ujar Dewa Nyoman Raka.
Itulah dampak Covid-19, buruh sampan pun nelangsa nasibnya. “Mudah-mudahan hal (pandemic Covid-19) segera berlalu,” kata Dewa Nyoman Raka berharap. *K17
Komentar