nusabali

Liga 1 Hampir Pasti Lanjut di Jogjakarta

Regulasi Pemain U-20 Masih Digodok

  • www.nusabali.com-liga-1-hampir-pasti-lanjut-di-jogjakarta

Lanjutan Liga 1 yang terhenti tiga bulan akan diputar lagi tiga bulan mendatang. Regulasi pemain U-20 disusun demi menyukseskan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan.

JAKARTA, NusaBali
Kompetisi Liga 1 dipastikan bergulir lagi pada bulan Oktober mendatang, namun konsep kompetisi terpaksa diubah lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kompetisi yang dihentikan sejak pertengahan Maret 2020, bakal dipusatkan di Pulau Jawa. Dan kandidat utama adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena fasilitasnya yang cukup lengkap. "Rencananya memang ke sana, ke Jogyakarta. Namun, kami harus berkomunikasi lagi dengan klub-klub di luar Pulau Jawa," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.

Adapun, enam dari 18 peserta Liga 1 musim ini berasal dari luar Pulau Jawa. Keenamnya adalah Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, Bali United, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura. "Beberapa klub sudah setuju. Tinggal kami komunikasikan lagi dengan 1 atau 2 klub karena berkaitan dengan transportasi seperti di Papua," imbuh pria yang karib dipanggil Iwan Bule tersebut.

"Mudah-mudahan, dalam 2-3 bulan, transportasi udara sudah menggeliat kembali. Kami sudah mengakomodasikan untuk mungkin berpusat di Jogjakarta. Kami sedang berkomunikasi dengan beberapa pemilik hotel di sana dan mereka bersedia membantu kelancaran Liga 1," jelas Iwan Bule.

Jogjakarta punya cukup stadion yang representatif untuk menjadi tuan rumah Liga 1. Ada Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, dan Stadion Sultan Agung Bantul.

"Klub-klub di Pulau Jawa tinggal naik transportasi darat jadi cukup efisien menggelar Liga 1 di Jogjakarta," terang Iwan Bule.

Sementara itu terkait persiapan Timnas, PSSI masih menunggu kedatangan pelatih Shin Tae-yong tiba di Tanah Air sekaligus menunggu roadmap terbaru dari pelatih asal Korea Selatan tersebut. Sebelumnya, PSSI sempat mengirimkan surat ke Shin Tae-yong untuk meminta yang bersangkutan membuat roadmap baru. Setelah itu, Shin Tae-yong diminta datang. Satgas Timnas sempat memberi deadline Shin untuk kembali ke Jakarta pada 29 Juni, atau akan ada evaluasi.

Kedatangan eks pemain dan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu dibutuhkan mengingat banyaknya agenda Timnas Indonesia berbagai kelompok usia. Terdekat, Timnas Indonesia U-19 sudah harus bersiap menghadapi Piala Asia U-19 2020. "Shin Tae-yong belum tiba, kami masih menunggu roadmap terlebih dahulu dari Shin Tae-yong," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dikutip detikSport.

Dilanjutkan Yunus Nusi, kemungkinan roadmap terbaru akan dikirimkan pekan ini. Itu berdasarkan janji yang diucap Shin Tae-yong. "Intinya sekarang masih menunggu roadmap, beliau janjinya akan menyerahkan pekan ini," ujarnya menjelaskan.

Seleksi Timnas Indonesia U-19 akan menjadi pekerjaan pertama saat Shin Tae-yong tiba di Indonesia. Rencananya, latihan itu akan dimulai pada awal Juli mendatang. Saat ini Timnas Indonesia U-19 masih berkekuatan 44 pemain. Sutan Diego Zico cs sudah menjalani latihan virtual yang dipandu Shin Tae-yong pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni lalu.

Shin Tae-yong juga punya pekerjaan lain di samping menangani Timnas Indonesia. Ia akan diajak PSSI untuk membuat regulasi terbaru Liga 1 terkait pemain U-20. Regulasi pemain U-20 dicanangkan demi memberikan kesempatan bagi calon pemain Timnas Indonesia U-20 sebelum menghadapi Piala Dunia U-20 2021.

Para pemain yang tidak dipanggil dalam pemusatan latihan (training centre) secara berkala nantinya dapat mengasah kemampuan di Liga 1. "Nanti disesuaikan dengan jadwal kompetisi tersebut. Dalam 1-2 hari ini, Shin Tae-yong akan memberikan program kerja terbarunya kepada kami," ujar Mochamad Iriawan.*

Komentar