nusabali

Sekda Adi Arnawa Minta Anggaran Desa Dimaksimalkan untuk Penanganan Covid-19

  • www.nusabali.com-sekda-adi-arnawa-minta-anggaran-desa-dimaksimalkan-untuk-penanganan-covid-19

MANGUPURA, NusaBali
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa minta para perbekel memfokuskan anggaran desa untuk penanganan Covid-19.

“Terkait dengan kondisi saat ini saya mengajak kontribusi dari semua perbekel untuk memaksimalkan belanjanya di setiap desa, sehingga anggaran yang ada saat ini kita fokuskan ke arah penanganan Covid-19,” kata Adi Arnawa saat memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait Pengarahan Penggunaan Anggaran Desa dengan perbekel se-Kabupaten Badung dari Ruang Pertemuan Sekda Badung, Selasa (30/6). Rakor yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom tersebut juga dihadiri oleh Kepala Inspektorat Badung Luh Suryaniti, Kepala BPKAD Badung I Ketut Gde Suyasa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Badung Komang Budi Argawa, dan perwakilan dari Bappeda Badung.

Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, itu juga menjelaskan kepada para penyelenggara pemerintah di desa terkait dengan kondisi fiskal saat ini yang terjadi penurunan akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini sangat berimplikasi pada penerimaan pendapatan daerah untuk pembiayaan kegiatan pemerintah di desa.

“Saya perintahkan kepada pemerintah desa/perbekel untuk menyesuaikan dengan pagu anggaran yang ada serta memanfaatkan belanja pada anggaran di tahun 2020 ini, khususnya yang menjadi prioritas di antaranya untuk penanganan Covid-19,” ujar Adi Arnawa.

“Untuk biaya operasional kantor dan upah pegawai agar dijadikan prioritas utama. Untuk biaya pembangunan fisik di masing-masing desa dengan kondisi keuangan seperti itu agar ditunda dulu,” tandas Adi Arnawa.

Adi Arnawa juga memberikan apresiasi kepada para perbekel yang telah mengikuti rakor ini dan sudah berperan aktif menjaga kondisi di wilayahnya masing-masing dalam situasi pandemi Covid-19. “Kepada para perbekel saya juga mengajak untuk saling menyamakan persepsi dalam penanganan pandemi Covid-19. Ada hal yang perlu saya sampaikan kepada para perbekel agar mencermati program-program di desa, dalam situasi sekarang ini jangan menganggap semuanya normal, karena kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Dengan demikian kita harus betul-betul kerja ekstra agar sampai 31 Desember 2020 anggaran belanja di desa bisa mencukupi,” tutur Adi Arnawa. *asa

Komentar