nusabali

Selama Covid-19, BPBD Tabanan Sudah Habiskan Anggaran Rp 3,3 M

  • www.nusabali.com-selama-covid-19-bpbd-tabanan-sudah-habiskan-anggaran-rp-33-m

TABANAN, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan selama penanganan Covid-19 sudah menghabiskan dana Rp 3,3 miliar.

Anggaran tersebut masuk dalam bantuan tak terduga (BTT) tahap I dari APBD Tabanan. Dari jumlah dana yang sudah habis itu, pos kegiatan yang menyerap anggaran paling besar adalah penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI).  

Kepala BPBD Tabanan yang notabane Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan I Gusti Ngurah Sucita, mengatakan anggaran BTT tahap I yang diplot ke BPBD Tabanan sudah habis. Anggaran yang diberikan sebesar Rp 3,3 miliar. “Ya seluruhnya sudah habis untuk penanganan Covid-19,” ujar Sucita, Senin (29/6).

Menurut Sucita, jumlah dana Rp 3,3 miliar masuk dalam BTT tahap I yang diberikan ke BPBD Tabanan. Selain digunakan untuk penanganan PMI, secara umum anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan masker, disinfektan, penyediaan tempat cuci tangan, pengadaan bilik disinfektan, pengadaan mantel, dan pengadaan hand sanitizer. “Itu secara umum, detailnya saya tidak hapal, rinciannya staf yang pegang,” imbuhnya.

Dari sejumlah kegiatan tersebut, yang paling besar menyerap anggaran adalah penanganan karantina PMI secara terintegrasi dengan jumlah Rp 994.019.575. Khusus isolasi PMI menggunakan BTT tahap I anggarannya dikoordinasikan oleh BPBD.

Dengan sudah habisnya anggaran tersebut, BPBD Tabanan telah mengajukan anggaran ke Pemkab Tabanan sebesar Rp 58 juta. Pengajuan anggaran tidak hanya dilakukan oleh BPBD Tabanan saja, tetapi instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Disperindag, dan Disnaker melakukan hal sema untuk penanggulangan Covid-19. Jumlah Rp 58 juta ini digunakan untuk pengadaan face shield dan disinfektan.

Pengadaan disinfektan, menurut Sucita, memang sangat dibutuhkan karena diperlukan untuk penyemprotan tempat karantina PMI yang sudah selesai menjalaninya.

Seperti diketahui dari anggaran Rp 3,3 miliar yang telah habis dan sebagian digunakan untuk penanganan PMI, sudah selesai dilakukan. Sebab penanganan PMI menggunakan BTT tahap I yang dikoordinir BPBD Tabanan sudah selesai, karena sekarang penanganan PMI menggunakan BTT tahap II dikoordinir Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Khusus penanganan PMI yang dikoordinir BPBD Tabanan, jumlahnya sekitar 400-an orang PMI sejak 15 April sampai 10 Mei 2020. Karantina terintegrasi selama sebulan ini memakan anggaran sebesar Rp 994.019.575. Jumlah itu sesuai dengan penghitungan BPBD Tabanan. *des

Komentar