nusabali

Quartararo Siap Akhiri Era Marquez

  • www.nusabali.com-quartararo-siap-akhiri-era-marquez

NICE, NusaBali
Rider muda Prancis Fabio Quartararo (21 tahun) berambisi mengakhiri era Marc Marquez di MotoGP.

Meskipun berstatus debutan pada MotoGP 2019, Quartararo langsung unjuk gigi dengan torehan tujuh podium, enam pole position dan menempati posisi kelima klasemen umum.

Karena prestasi ini, Quartararo direkrut tim pabrikan Yamaha untuk MotoGP 2021. Jadi tidak heran, rider Petronas Yamaha itu mulai pasang target tinggi dalam kariernya. Menurutnya, mengakhiri dominasi Marc Marquez memang jadi targetnya.

“Tidak perlu diragukan lagi. Untuk melakukannya, harus bekerja keras agar bisa terus kompetitif," kata Quartararo, Minggu (28/6).

Quartararo juga menyadari, fakta dia memperkuat tim pabrikan Yamaha mulai MotoGP 2021, membuatnya lebih berpeluang mengalahkan Marquez.

"Pada dua tahun ke depan, saya mengemban tanggung jawab besar tapi juga sekaligus kesempatan besar," kata kelahiran Nice, Prancis, 20 April 1999 itu.

Quartararo sendiri juga merasa sangat senang ketika dia menerima julukan anti-Marquez. Kini, banyak pihak mulai menyematkan julukan itu kepada Quartararo, karena mereka percaya dia mampu menyaingi Marquez.

Menanggapi julukan anti-Marquez, Quartararo mengaku tak mempermasalahkannya dan merasa senang. Dia bahkan percaya mampu jadi pesaing utama Marquez pada musim ini. Dia pun benar-benar ingin merealisasikan julukan anti-Marquez tersebut.

“Saya menyukainya (julukan anti-Marquez), karena di Qatar saya melakukan simulasi balapan dengan kecepatan yang sangat bagus dan itulah yang masih ada dalam pikiran saya,” ungkap Quartararo, di laman GPOne.

“Saya juga telah menggunakan mesin baru, sehingga saya akan lebih besar dan ini memberi saya kepercayaan diri yang lebih besar. Disebut anti-Marquez bukanlah motiviasi, tetapi saya menyukainya,” kata Quartararo.

Meski bersemangat, Quartararao sadar bahwa bukanlah hal yang baik jika terlalu bernafsu memburu kemenangan. Menurutnya, seorang pembalap juga harus mengontrol laju motornya agar tidak melebihi batas. Quartararo sadar risiko pembalap jika terlalu bernafsu memburu kemenangan hingga memacu motornya melebihi batas.

“Kita harus berhati-hati dalam sesi latihan bebas dan tidak memberikan 100 persen untuk menghindari kecelakaan dan risiko cedera. Namun dalam balapan, saya ingin memberikan 100 persen dan saya hanya akan menyaksikan balapan demi balapan dan tetap fokus,” jelas Quartararo, dilansir Speedweek. *

Komentar