nusabali

Siswi SMAN 1 Sukawati Juara I

Lomba Pidato Peringatan Bulan Bung Karno

  • www.nusabali.com-siswi-sman-1-sukawati-juara-i

GIANYAR, NusaBali
Siswi SMAN 1 Sukawati, Komang Ari Santhani Dewi, 16, torehkan prestasi sebagai juara I Lomba Pidato peringatan Bulan Bung Karno.

Lomba tersebut diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali di Denpasar, Minggu (21/6) lalu. Di tingkat provinsi, Santhani unggul dari 8 peserta dari kabupaten/kota se Bali.

Sebagai juara, Santhani akan tampil kembali sekaligus menerima hadiah pada puncak peringatan Bulan Bung Karno, di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Selasa (30/6). Siswi kelahiran 3 April 2004 ini sedang mempersiapkan diri untuk menampilkan Puisi ‘Dedication of Life’ karya Ir Seokarno.

Kepada NusaBali, Santhani mengaku baru pertama kali mengikuti lomba pidato. Biasanya, siswi asal Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati ini aktif mengikuti lomba debat dan lomba tutor sebaya KSPAN. Awalnya, putri bungsu 3 bersaudara dari Perbekel Batuan Kaler, I Wayan Suarma dengan Desak Nyoman Sudewiadhi ini dapat info dari sekolah bahwa ada lomba pidato. Didukung oleh guru Pembina, Ibu Ida Ayu Candra Dewi SPd MPd dan Ni Putu Yuna Martika SPd, Santhani pun melakukan pendaftaran dan persiapan.

“Lomba diawali di tingkat kabupaten. Dalam situasi pandemi, lomba digelar secara virtual. Ada sebanyak 45 peserta di tingkat kabupaten,” ungkapnya, Minggu (28/6) kemarin.

Oleh karena baru pertama kali ikut lomba pidato, Santhani mengaku berusaha keras. Santhani juga banyak belajar dari ayahnya yang menjabat sebagai Perbekel. “Di rumah, dibimbing sama bapak. Awal latihan memang agak susah, karena intonasi pidato harus pelan, berbeda dengan debat. Sempat patah semangat juga, tapi akhirnya jengah agar bisa tampil maksimal,” jelasnya.

Begitu mendapat posisi juara I di tingkat Kabupaten, Santhani kembali terpacu untuk bersaing di Provinsi. Tema ‘Gotong Royong Berskala Besar dalam Penanganan Covid-19 dengan Kearifan Lokal Bali’ diutarakan lewat pengabdian Pecalang dan Desa Adat di Bali. Bahwasanya, unsur adat rela tidak digaji untuk menjaga krama Bali dari penyebaran virus Covid-19. Tidak saja intonasi suara, ekspresi dan kemiripan semangat dengan Bung Karno menjadi kriteria penilaian.

“Di Provinsi saya sempat merasa minder, melihat 8 peserta lain sudah pada pengalaman. Saya berusaha untuk tetap semangat, tampil maksimal dan ternyata saya buktikan saya bisa,” kenangnya. Kedepan, Santhani bercita-cita ingin menjadi Pengacara Perempuan. “Lulus SMA astungkara bisa melanjutkan kuliah hukum,” harapnya. *nvi

Komentar