Lesu, Serapan KUR Pertanian di Bali
DENPASAR,NusaBali
Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian seret. Penyebabnya pandemi Covid-19 membuat aktivitas perekonomian termasuk di sektor pertanian ikut melesu.
Pelaku UMKM di sektor pertanian pun tentu berpikir untuk mengambil KUR. Sehingga jumlah debitur (petani pelaku UMKM) yang mengajukan KUR terus mengalami penurunan.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunarta, Jumat (26/6), menyatakan masih rendahnya serapan serapan KUR tersebut karena dampak Covid-19. Diperkirakan pandemi Covid-19 menyebabkan semua sektor usaha termasuk pertanian terimbas. Harga-harga produk pertanian menurun, sehingga menjadikan petani berpikir untuk meminjam KUR. “Kalau tidak ada pandemi Covid-19 penyerapan KUR tentu sudah tinggi,” ujarnya.
Kementan diakui Sunarta juga menanyakan realisasi KUR untuk sektor pertanian tersebut “Kita akan terus tingkatkan sosialisasi untuk meningkatkan serapan KUR, “ tandasnya.
Sementara itu Kepala Seksi Lahan Irigasi dan Pembiayaan Ida Ayu Puspadewi menambahkan, tahun 2020 Pusat mengalokasikan KUR untuk sektor pertanian/petani senilai Rp 1 triliun. Realisasi sampai Juni Rp 457,8 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 13.401 orang.
Jumlah debitur diakui mengalami penurunan dari bulan Maret hingga ke Juni. Pada bulan Maret jumlah debitur 3.043. Sedang pada bulan April dengan 1.363 debitur. Mei turun lagi menjadi 1.221 debitur dan pada Juni ini tercatat baru 438 debitur. Demikian juga nilai akad per bulan menurun sejak Maret- yang merupakan trend meningkatkan pandemi Covid-19. *k17
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunarta, Jumat (26/6), menyatakan masih rendahnya serapan serapan KUR tersebut karena dampak Covid-19. Diperkirakan pandemi Covid-19 menyebabkan semua sektor usaha termasuk pertanian terimbas. Harga-harga produk pertanian menurun, sehingga menjadikan petani berpikir untuk meminjam KUR. “Kalau tidak ada pandemi Covid-19 penyerapan KUR tentu sudah tinggi,” ujarnya.
Kementan diakui Sunarta juga menanyakan realisasi KUR untuk sektor pertanian tersebut “Kita akan terus tingkatkan sosialisasi untuk meningkatkan serapan KUR, “ tandasnya.
Sementara itu Kepala Seksi Lahan Irigasi dan Pembiayaan Ida Ayu Puspadewi menambahkan, tahun 2020 Pusat mengalokasikan KUR untuk sektor pertanian/petani senilai Rp 1 triliun. Realisasi sampai Juni Rp 457,8 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 13.401 orang.
Jumlah debitur diakui mengalami penurunan dari bulan Maret hingga ke Juni. Pada bulan Maret jumlah debitur 3.043. Sedang pada bulan April dengan 1.363 debitur. Mei turun lagi menjadi 1.221 debitur dan pada Juni ini tercatat baru 438 debitur. Demikian juga nilai akad per bulan menurun sejak Maret- yang merupakan trend meningkatkan pandemi Covid-19. *k17
Komentar