nusabali

SMPN 1 Semarapura Diburu Siswa

  • www.nusabali.com-smpn-1-semarapura-diburu-siswa

SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah SD dan SMPN yang difavoritkan di Semarapura, Klungkung, masih menjadi incaran para siswa.

Sehingga jumlah pelamar lebih banyak dari kuota kursi yang tersedia. Di antaranya di SMPN 1 Semarapura. Kepala Sekolah SMPN 1 Semarapura Nyoman Karyawan melaporkan, sesuai pemetaan dari Dinas Pendidikan (Disdik), SMPN 1 Semarapura dengan 9 ruang belajar memiliki kuota 288 siswa. Sedangkan jumlah pendaftar mencapai 348 orang. "Dengan prinsip semua anak dapat sekolah, maka anak anak yang belum diterima sesuai pengumuman akan difasilitasi oleh Disdik," ujar Karyawan, Jumat (26/6).

Hal serupa juga terjadi pada SDN 1 Semarapura Tengah, dengan kuota 84 orang. Namun pendaftar di SD ini telah mencapai 115 siswa. Hal ini juga menjadi atensi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat turun ke sejumlah sekolah SD dan SMP di Klungkung, Jumat pagi. "Setelah melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah baik tingkat SD dan SMP, secara akumulasi Klungkung mengalami kekurangan siswa SD dan SMP dari kuota yang sudah disediakan. Mungkin hal ini diakibatkan berhasilnya program KB baik dari pemerintah dan mandiri. Namun beberapa sekolah yang dianggap sekolah favorit oleh orangtua siswa dan para calon siswa baru, malah ada yang kelebihan siswa," ujar Bupati Suwirta.

Dengan kondisi demikian, Bupati Suwirta memerintahkan Disdik untuk memastikan tidak ada anak yang tidak dapat sekolah. Kalau ada sekolah yang kelebihan siswa, akibat permintaan dari para orang tua yang menginginkan anak anak itu bersekolah disana, maka pihak sekolah supaya mengupayakan supaya sekolah bisa menampungnya. "Tapi akan lebih baik jika para siswa yang melebihi jumlah kuota ini mau di geser ke sekolah lain. Hal ini juga untuk mengantisipasi situasi new normal di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan untuk menghindari kepadatan dan keramaian," ujarnya.

Bupati Suwirta mengaku, sudah berusaha untuk membuat semua sekolah memiliki kwalitas yang baik dan merata. Sehingga tidak ada lagi sekolah favorit dan tidak favorit. Ke depan, Bupati Suwirta perintahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemetaan dan pemerataan semua fasilitas pendidikan dan SDM, baik ditingkat SD dan SMP. "Dengan pemetaan maka akan bisa diketahui apa yang menjadi kebutuhan sehingga semua sekolah memiliki kwalitas yang sama," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah sekolah, tampak fasilitas penunjang protokol kesehatan dimasa new normal telah lengkap, sepert thermo gun, hand sanitizer dan sarana cuci tangan. Para guru juga tampak sibuk mendata para calon anak didik baru yang telah mendaftarkan diri sebelumnya. *wan

Komentar