nusabali

80 % Pasar Produk Bisnis Pertanian ‘Hilang’

Dampak Pandemi Covid-19

  • www.nusabali.com-80-pasar-produk-bisnis-pertanian-hilang

DENPASAR,NusaBali
Para pebisnis muda Bali yang menggeluti bisnis produk pertanian mendukung normalisasi atau new normal pariwisata Bali.

Karena dengan normalisasi pariwisata, pasar bisnis produk pertanian bisa bangkit dan bergairah kembali.

Anak Agung Gede Agung Wedhatama atau Gung Weda, seorang pebisnis produksi pertanian/horti dari Buleleng menyatakan, Kamis (25/6).

Dijelaskan Gung Weda, pandemic Covid-19 di Bali menyebabkan 80 persen pasar produk pertanian ‘hilang’.

Menurut Gung Weda, 80 persen tersebut sama dengan 16 juta demand/permintaan. Sedang yang tersisa hanya 20 persen saja yakni konsumen langsung sekitar 4 juta.

“Ekspor terhenti karena bandara lockdown, horeka (hotel, restoran, kafe) kita sepi karena tidak ada wisatawan, sehingga banyak tutup,” ujarnya.

“Pasar tradisional sepi, karena jam operasional dibatasi. Yang tersisa hanya konsumen langsung saja,” ujar Gung Weda.

Konsumen langsung ini daya serapnya juga menurun karena penghasilan semakin minim. Salah satunya disebabkan banyak korban pemutusan hubungan kerja terkait pariwisata.

“Apalagi 4 juta masyarakat  itu tidak semua belanja setiap hari,”  jelasnya. Untuk mensiasati kondisi sepi itulah  pebisnis muda di sektor pertanian lebih kreatif.  Bagaimana mendekatkan petani dengan konsumen. Diantaranya dengan membuat flatform atau aplikasi untuk berjualan secara online.

Karena itulah Gung Weda menyatakan positif  rencana new normal pariwisata Bali. Sehingga pasar produk pertanian kembali  bergairah. Setelah sempat tertatih dengan harga produk yang bisa dikatakan seadanya. “Astungkara kami optimistis akan lebih baik, jika new normal diberlakukan”  ucapnya. Gung Weda pun tegas mendukung penerapan new normal pariwisata Bali secepatnya.*K17

Komentar