nusabali

Koster Gelontor Rp 1,4 Miliar untuk 12 Kelompok Lumbung Pangan

Upaya Perkuat Ketahanan Pangan di Bali Selama Pandemi Covid-19

  • www.nusabali.com-koster-gelontor-rp-14-miliar-untuk-12-kelompok-lumbung-pangan

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster perkuat ketahanan pangan di kabupaten/kota dalam pan-demi Covid-19, dengan menggelontor bantuan dana kepada 12 kelompok lumbung pangan, Kamis (25/6).

Lumbung pangan yang merupakan Bulog-nya subak tersebut, digelontor bantuan senilai total Rp 1,4 miliar. Bantuan kepada lumbung pangan ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Kamis (25/6) pagi. Dalam acara penyerahan batuan tersebut, Gubernur Koster didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana.

Bantuan senilai Rp 1,4 iiliar total ini bersumber dari dana dekonsentrasi APBN dan AP-BD Provinsi Bali. Dengan bantuan ini, para petani diharapkan bisa menjaga harga beras selama pandemi Covid-19, sehingga tidak terjadi kenaikan harga. Selain itu dengan bantuan ini, kelompok lumbung pangan masyarakat juga diharapkan bisa membeli beras para petani di desa-desa.

Dari 12 kelompok lumbung pangan di tingkat subak ini tersebut, 7 kelompok di an-taranya menerima bantuan dalam bentuk dana, sementara 5 kelompok lagi penerima bantuan beras revitalisasi (bantuan dalam bentuk beras). Kegiatan lumbung pangan masyarakat dalam bentuk bantuan dana diberikan kepada 7 kelompok dengan besaran masing-masing Rp 40 juta. Sedangkan revitalisasi lumbung pangan (bantuan dalam bentuk beras) diberikan kepada 5 kelompok, masing-masing sebanyak 20 ton beras.

Ada pun 7 kelompok lumbung pangan penerima bantuan berupa dana adalah Subak Pujutan, Desa Siakin (Kecamatan Kintamani, Bangli), Subak Mertanadi, Desa Yangapi (Kecamatan Tembuku, Bangli), Subak Dangin Yeh, Desa Giri Mas (Karangasem), Subak Babakan, Desa Pegadungan (Kecamatan Banjar, Buleleng), Subak Mekar Pertiwi, Desa Buana Giri (Karangasem), Subak Tingkih Kerep, Desa Tengkudak (Tabanan), dan Subak Basangbe, Desa Perean Kangin, (Kecamatan Baturiti, Tabanan).

Sedangkan 5 kelompok lumbung pangan sebagai penerima beras revitalisasi, yang akan menjadi cadangan pangan di level subak, masing-masing Subak Penataran Sima, Desa Tamanbali (Kecamatan Bangli), Subak Anyar, Desa Lalanglinggah (Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan), Subak Delod Siangan, Desa Siangan (Kecamatan Gianyar), Subak Lanyahan, Desa Pakisan (Kecamatan Sawan, Buleleng), dan Subak Batu Kandik, Desa Batu Kandik (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung).

Gubernur Koster mengatakan, bantuan ini bertujuan untuk memperkuat peran lumbung pangan masyarakat, yang diberdayakan sebagai lembaga untuk mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Bali. Upaya memperkuat ketahanan pangan untuk memenuhi ketersedian kebutuhan pangan, khususnya beras, bagi krama Bali sepanjang waktu dengan harga terjangkau ini, sesuai dengan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

“Ke depan, kita akan menjalankan program ini berkelanjutan untuk menuju kedaulatan pangan. Tentu ini harus dilakukan secara bertahap. Salah satu unsur penting di dalam menuju ketahanan pangan ini adalah program ketahanan pangan itu sendiri yang harus kita galakkan di masyarakat,” jelas Gubernur Koster.

Salah satu unsur program ketahanan pangan itu, kata Koster, adalah lumbung-lumbung pangan yang harus dihidupkan, kemudian direvitalisasi kembali, dan diberdayakan sebagai satu lumbung untuk menampung produk-produk pertanian di Bali. “Jadi, ini akan kita galakkan di Bali sebagai lumbung yang merupakan kearifan lokal masyarakat kita, warisan dari para panglingsir di zaman dulu,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menegaskan, beras sebagai pangan pokok masyarakat harus tersedia sesuai jumlah dan waktu kebutuhan, serta dengan harga terjangkau. Agar ketersediaan beras terjamin sepanjang tahun serta merata pada seluruh wilayah dan semua krama Bali, maka dilaksanakan kegiatan pengembangan lumbung pangan untuk cadangan beras masyarakat. "Pengembangan lumbung pangan ini supaya ketersediaan beras terjaga di Bali," jelas Koster. *nat

Komentar