nusabali

Guru MA Pulang dari RS Setelah 83 Hari Dirawat dengan 24 Kali Uji Swab

Pasien Transmisi Lokal Pertama di Jembrana dan Sekaligus Perawatan Terlama Se-Bali Akhirnya Sembuh

  • www.nusabali.com-guru-ma-pulang-dari-rs-setelah-83-hari-dirawat-dengan-24-kali-uji-swab

Guru MA berinisial SL asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara dirawat di rumah sakit sejak 4 April 2020. Awalnya, dirawat di RSUD Negara, tapi kemudian dirujuk ke RS PTN Unud pada 15 Juni 2020, setelah 22 kali uji swab dengan hasil berubah-ubah

NEGARA, NusaBali

Pasien positif Covid-19 kasus transmisi lokal pertama di Kabupaten Jembrana akhirnya dinyatakan sembuh setalah dirawat selama 83 hari, dengan menjalani 24 kali uji swab. Perempuan berinisial SL, 48, asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana yang seka-ligus sandang predikat sebagai pasien Covid-19 terlama di Bali ini, sudah dipulangkan dari rumah sakit, Kamis (25/6).

SL yang kesehariannya berprofesi sebagai guru di salah satu Madrasah Aliyah (MA) di Jembrana, sembuh dalam perawatan di RS Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Se-latan, Badung. Begitu sembuh, SL dijemput langsung oleh suami dan tiga anaknya di RS PTN Unud, Kamis kemarin, untuk diajak pulang ke rumahnya di Kelurahan Baler Bale Agung, Negara.

SL sendiri tercatat sebagai pasien positif Covid-19 ketiga di Kabupaten Jembrana dan sekaligus pasien kasus transmisi lokal pertama di Gumi Makepung. SL diduga tertular virus Corona dari suaminya, yang merupakan pasien positif Covid-19 pertama di Jembrana. Sang suami yang merupakan kasus imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali, telah lebih dulu sembuh, 17 April 2020 lalu, setelah dirawat selama dua pekan lebih di RSUD Negara sejak 1 April 2020.

Sebelum dipindahkan perawatannya ke RS PTN Unud, 15 Juni 2020 lalu, SL sempat selama 2 bulan lebih dirawat di RSUD Negara. SL awalnya tercatat dirawat di RSUD Negara, sejak 4 April 2020. Sedangkan suaminya lebih dulu diketahui positif Corona dan dirawat di RSUD Negara, sejak 1 April 2020 sampai sembuh pada 17 April 2020.

Selama 2 bulan lebih perawatan di RSUD Negara itulah, SL sempat 22 kali menjalani uji swab, dengan hasil berubah-ubah, yakni postif, negatif, positif, negatif, positif lagi, dan seterusnya. Dari 22 kali uji swab di RSUD Negara, hasilnya sempat 6 kali negatif, tapi tidak ada yang berturut-turut. Enam kali uji swab yang hasilnya negatif itu adalah saat swab ke-8, ke-12, ke-14, ke-16, ke-20, dan ke-22.

Setelah dipindahkan ke RS PTN Unud di Jimbaran, 15 Juni 2020, SL kembali dua kali lagi menjalani uji swab ke-23 dan ke-24. Nah, dalam dua kali uji swab terakhir ini, hasilnya selalu negatif, sehingga SL dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang, Kamis kemarin. SL sembuh setelah selama 83 hari menjalani perawatan, sehingga pegang rekor sebagai pasien Covid-19 ‘terlama’ di Bali.

Kepada NusaBali, SL mengaku sangat bersyukur kehadapan Tuhan, karena akhirnya bisa sembuh dari derita Corona. SL jujga tak lupa berterima kasih kepada Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Jembrana Putu Artha, dan Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan, serta seluruh jajaran petugas medis di RSUD Negara maupun RS PTN Unud, yang terus mengupayakan kesembuhannya.

“Saya ucapkan terima kasih atas semua karunia ini, hingga akhirnya dinyatakan sembuh. Tadi (kemarin) begitu dengar kabar membahagiakan ini, saya langsung sujud syukur di kamar (ruang isolasi RS PTN Unud, Red),” ungkap SL saat dihubungi NusaBali per telepon, Kamis kemarin.

Disinggung pengalaman selama hampir 3 bulan lebih diisolasi di rmah sakit, SL menyatakan dirinya terus berdoa. Selain itu, dirinya juga terus berusaha mengikuti arahan tim medis. Menurut SL, secara prinsip, baik di RSUD Negara maupun RS PTN Unud penanganannya hampir sama. Hanya saja, di RS PTN Unud, dirinya mendapat tambahan obat anti-virus.

“Pengobatan yang saya jalani hampir sama. Diberikan makanan bergizi, vitamin, dan cek kesehatan yang rutin dilakukan tiga kali sehari. Namun, di RS PTN Unud, saya mendapat tambahan obat anti virus yang membantu penyembuhan saya,” cerita guru MA berusia 48 tahun ini.

Setelah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RS, SL mengaku akan melanjutkan proses karantina mandiri selama 14 hari di rumahnya. Sesudah isolasi mandiri 14 hari, dia berencana bersilaturahmi ke keluarga besar.

“Saat Hari Raya Idul Fitri kemarin, saya masih dirawat di rumah sakit. Jadi, saya belum sempat mengunjungi sanak famili di Jembrana. Sesudahnya, mudah-mudahan bisa langsung beraktivitas rutin seperti semula,” terang SL.

Sementara itu, Direktur RSUD Negara, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, mengatakan SL total menjalani perawatan selama 83 hari di rumah sakit. Pasien Corona asal Kelurahan Baler Bale Agung ini dinyatakan sembuh berdasar hasil tes swab negatif Covid-19 sebanyak tiga kali berturut-turut, yakni uji swab ke-22, ke-23, dan ke-24.

Acuan kesembuhan dengan hasil negatif Covid-19 sebanyak tiga kali berturut-turut yang melebihi standar acuan kesembuhan dengan hasil negatif Covid-19 dua kali berturut-turut itu, kata Oka Parwata, juga secara khusus diberlakukan terhadap SL, yang merupakan pasien positif Covid-19 terlama di Bali, untuk lebih memastikan kesembuhannya. Maklum, dari 21 kalu uji swab sebelum-sebelumnya, SL sempat beberapa kali menunjukan hasil yang berubah-ubah.

“Dia (SL) dipastikan sembuh dengan 3 kali hasil negatif swab berturut-turut. Sebelum dirujuk ke RS PTN Unud, sempat diambil sampel swab yang ke-22 di RSUD Negara dan hasilnya negatif. Kemudian kembali diswab dua kali berturut-turut di RS PTN Unud, hasilnya tetap negatif,” terang Oka Parwata.

Menurut Oka Parwata, selama dirawat di RSUD Negara dan RS PTN Unud, pasien positif Covid-19 terlama se-Bali ini kondisinya cukup baik. Tidak ditemukan gejala  klinis dan penyakit penyerta yang dapat membahayakan keselamatan SL.

Disebutkan, SL akhirnya dirujuk dari RSUD Negara ke RS PTN Unud agar mendapat penanganan langsung dokter konsultan yang lebih ahli. “Selain itu, RS PTN Unud juga satu-satunya rumah sakit di Bali yang sudah memiliki obat anti virus khusus, yang merupakan bantuan dari WHO. Obat itu namanya Mylan, belum ada di rumah sakit lainnya di Bali,” tegas Oka Parwata.

Berdasar catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana, dengan sembuhnya SL, maka tercatat sudah ada 28 pasien Covid-19 asal Jembrana yang berhasil sembuh. Dari total 31 kasus positif Covid-19 di Jembrana, saat ini hanya tersisa 3 pasien lagi yang masih dalam perawatan dan semuanya dirawat di RSUD Negara.

Rinciannya, satu pasien kasus transmisi lokal yang seorang lansia dari Desa Berambang (Kecamatan Negara), satu pasien kasus imported case seorang sopir dari Desa Tegal Badeng Timur (Kecamatan Negara), dan seorang pasien imported case yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Desa Ekasari (Kecamatan Melaya). *ode

Komentar