nusabali

Bank BPD Bali Dukung Pertumbuhan Sektor Pertanian

  • www.nusabali.com-bank-bpd-bali-dukung-pertumbuhan-sektor-pertanian

DENPASAR, NusaBali
PT Bank Pembangunan Daerah Bali atau PT Bank BPD Bali terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Bali.

Salah satunya adalah bersinergi dengan stakeholder untuk menciptakan suatu sistem yang mendorong sektor pertanian Bali menjadi lebih modern dalam arti luas. Hal tersebut terungkap dalam ‘Webinar Deglobalisasi Hasil Pertanian Menuju Kemandirian Hasil Pertanian Lokal Bali di Tengah Pandemi Covid-19’ di Kantor Pusat Bank BPD Bali di Jalan Raya Puputan, Kawasan Nita Mandala Renon, Denpasar, Rabu (24/6).

Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan, ada tiga fungsi pokok Bank BPD sebagaimana diamanatkan UU Nomor 13 Tahun 1962 tentang Pembentukan Bank BPD, yakni, sebagai pendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah,   sebagai pemegang kas daerah, dan salah satu sumber pendapatan daerah. “Dari tiga fungsi pokok diterjemahkan di dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dan menyesuaikan dengan visi dan misi Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, bahwa Bank BPD Bali fokus pada UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Salah satunya di sektor pertanian,” ucapnya.

Sudharma optimis masih ada peluang untuk menumbuhkan lebih maju perekonomian Bali melalui sektor pertanian. Optimisme tersebut mengacu struktur perekonomian pada sembilan kabupaten/kota di Bali. Kata dia,  sektor pertanian dalam arti luas posisinya masih lebih tinggi  dari sektor lain seperti industri akomodasi, makanan dan minuman.

“Dari 9 kabupaten/kota hanya 3 yang sektor pertaniannya di bawah industri akomodasi makan dan minum (akmamin) yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar. Sebaliknya,  Buleleng, Bangli, Karangasem, Klungkung dan Tabanan sektor pertanian masih masih unggul. Kemudian di masa pandemi Covid-19 ini, sektor pertanian (dan sektor konstruksiy yang masih tumbuh positif. Sedang yang lainnya minus.

Karenanya Sudharma mengapresiasi munculnya komunitas-komunitas kreatif dan inovatif  yang bergerak di sektor pertanian seperti  petani  muda milenial  sehingga  sektor pertanian Bali  menjadi lebih maju. “Kita akan terus nanti berkoordinasi, mungkin nanti buat perjanjian kemitraan, sehingga teman-teman di petani yang bisa masuk itu lebih cepat mengakses perbankan. Apakah nanti koperasinya kita bantu kreditnya, kan begitu,” jelas Sudharma tentang langkah-langkah lanjutan mendorong sektor pertanian.

Sudharma mengiyakan itulah salah salah satu dukungan Bank BPD Bali terhadap sektor pertanian. Demikian juga untuk KUR (Kredit Usaha Rakyat) bisa masuk lewat koperasi. Realisasi kredit di sektor pertanian, kata Sudharma, baru mencapai 4,6 persen. “Kalau tidak ada Covid-19, dorongan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kan ke sana (pertanian, Red),” ucap Sudharma.  

Webinar yang diikuti kalangan stakeholder terkait dan seluruh pimpinan cabang dan unit Bank BPD Bali, dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali  Ida Bagus Wisnuardhana, Manajer Bisnis PT Asuransi Jasindo Denpasar Raden Utomo Subagio, Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK) Anak Agung Gede Agung Wedhatama atau Gung Weda. Ketiganya sebagai narasumber ‘Webinar Deglobalisasi Hasil Pertanian Menuju Kemandirian Hasil Pertanian Lokal Bali di Tengah Pandemi Covid-19’ tersebut. *k17

Komentar