Januari-Mei 2020, Kasus Narkotika di Bali Naik 5 Persen

Januari hingga Mei tahun 2019 terjadi 362 kasus. Sedangkan Januari hingga Mei tahun 2020 terjadi 382 kasus. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Brigjen Pol Putu Gede Suastawa, di sela rilis pengungkapan kasus di kantor BNNP Bali di Jalan Kamboja Nomor 8, Denpasar, Selasa (23/6). Peningkatan 5 persen ini kata Brigjen Suastawa merupakan hasil perhitungan bersama pihak kepolisian.

"Kasus narkoba selama 2020 hingga Mei mengalami peningkatan 5 persen. Ini hasil kajian dengan pihak kepolisian. Artinya pelaku tidak berpengaruh terhadap pandemi Covid-19. Bisa saja ini diakibatkan banyaknya orang yang di-PHK dan dirumahkan," tuturnya.

Suastawa merinci peningkatan 5 persen kasus narkoba ini merupakan perbandingan dari tahun 2019 hingga 2020. Di mana, sejak Januari hingga Mei tahun 2019 terjadi 362 kasus. Sedangkan dari Januari hingga Mei tahun 2020 terjadi 382 kasus.

"Dalam pemberantasan narkoba ini kami akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan bekerjasama dengan stakeholder lainnya," tegas Brigjen Suastawa. Hal senada disampaikan oleh Kabid P2 Kanwil Bea Cukai Bali Nusra, Sutikno. Dia mengatakan Bea Cukai sebagai garda terdepan pemberantasan narkoba di wilayah kepabean akan terus melakukan pengawasan dan pencegahan guna mengantisipasi penyelundupan narkoba yang dilakukan wisatawan asing berkedok turis. "Tentunya kami berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BNN dan Polisi. Tak jarang terjadi penyelundupan melalui udara," ungkap Sutikno.

Sutikno mengaku ada beberapa negara pemasok narkoba yang menjadi target operasi. Seperti segitiga emas asal Pakistan dan Afganistan. Segitiga Myanmar seperti jaringan narkoba asal Afrika dan Eropa. "Narkoba di dalam negeri tak terlepas dari jaringan internasional. Ini sebenarnya menjadi tugas kita bersama untuk melakukan pengawasan," tandasnya. *pol