Daerah Lain Perlu Belajar dari Bali
Luasnya Indonesia seharusnya membuat negeri ini memiliki ribuan destinasi. Nyatanya hanya beberapa destinasi saja.
JAKARTA, NusaBali
Itu pun hanya daerah-daerah yang telah dikenal pariwisatanya seperti Bali, Jakarta dan Batam. Bahkan andalan dari Indonesia adalah Bali sehingga Pulau Seribu Pura selalu dipromosikan terus menerus.
Menurut perwakilan dari Asosiasi Kawasan Pariwisata Hendri Harmen, seharusnya jangan hanya fokus mempromosikan Pulau Dewata. Pasalnya, tanpa diapa-apain pariwisata Bali tetap berjalan. Kelebihan seperti itu, lanjut Harmen, perlu ditiru oleh daerah lain sehingga tidak perlu belajar lagi dari luar negeri.
"Daerah lain harus belajar pariwisata dari Bali ketimbang belajar ke Amerika, karena Bali bisa menghadirkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Lalu penerbangan dari sejumlah kota dan negara di dunia juga gampang ke sana," ujar Hendri dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata di Komisi X DPR RI, Senin (19/9).
Hendri menjelaskan, Bali bisa seperti itu lantaran pariwisatanya memiliki antraksi, budaya dan bentang alam luas. Daerah lain, lanjutnya, memiliki itu pula tinggal dikembangkan. "Masalahnya perhatian semua pihak tertuju kepada beberapa sektor atau destinasi saja. Disamping itu, pemda kurang mendukung," imbuhnya.
Memang, sambung Hendri, sejumlah daerah ada juga yang mendukung pariwisata di daerahnya seperti Batu, Malang dan Banyuwangi dengan cara menarik investor. "Daerah-daerah seperti itu juga perlu di contoh," katanya. Alhasil Batu, Malang bisa datangkan 8 sampai 10 juta wisatawan per tahun.
Hendri menegaskan, kalau pemerintah daerah serius mendukung pariwisata di daerahnya, Indonesia bisa menjadi destinasi nomor satu di dunia. "Paris mendatangkan 80 juta wisatawan per tahun, Orlando 40 juta wisatawan per tahun. Kenapa kita tidak bisa? kita bisa kalau pemerintah mau mengembangkannya dan peduli," jelas Hendri.
Sayang, sambung Hendri, banyak daerah tidak peduli. Salah satunya di daerah wisata Maninjau. Dahulu sangat bagus, sekarang tidak. Destinasi lainnya pun tidak didukung fasilitas seperti WC. Ditambah lagi sumber daya manusia tidak memungkinkan. Padahal, itu sangat penting. Plus service, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. k22
Itu pun hanya daerah-daerah yang telah dikenal pariwisatanya seperti Bali, Jakarta dan Batam. Bahkan andalan dari Indonesia adalah Bali sehingga Pulau Seribu Pura selalu dipromosikan terus menerus.
Menurut perwakilan dari Asosiasi Kawasan Pariwisata Hendri Harmen, seharusnya jangan hanya fokus mempromosikan Pulau Dewata. Pasalnya, tanpa diapa-apain pariwisata Bali tetap berjalan. Kelebihan seperti itu, lanjut Harmen, perlu ditiru oleh daerah lain sehingga tidak perlu belajar lagi dari luar negeri.
"Daerah lain harus belajar pariwisata dari Bali ketimbang belajar ke Amerika, karena Bali bisa menghadirkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Lalu penerbangan dari sejumlah kota dan negara di dunia juga gampang ke sana," ujar Hendri dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata di Komisi X DPR RI, Senin (19/9).
Hendri menjelaskan, Bali bisa seperti itu lantaran pariwisatanya memiliki antraksi, budaya dan bentang alam luas. Daerah lain, lanjutnya, memiliki itu pula tinggal dikembangkan. "Masalahnya perhatian semua pihak tertuju kepada beberapa sektor atau destinasi saja. Disamping itu, pemda kurang mendukung," imbuhnya.
Memang, sambung Hendri, sejumlah daerah ada juga yang mendukung pariwisata di daerahnya seperti Batu, Malang dan Banyuwangi dengan cara menarik investor. "Daerah-daerah seperti itu juga perlu di contoh," katanya. Alhasil Batu, Malang bisa datangkan 8 sampai 10 juta wisatawan per tahun.
Hendri menegaskan, kalau pemerintah daerah serius mendukung pariwisata di daerahnya, Indonesia bisa menjadi destinasi nomor satu di dunia. "Paris mendatangkan 80 juta wisatawan per tahun, Orlando 40 juta wisatawan per tahun. Kenapa kita tidak bisa? kita bisa kalau pemerintah mau mengembangkannya dan peduli," jelas Hendri.
Sayang, sambung Hendri, banyak daerah tidak peduli. Salah satunya di daerah wisata Maninjau. Dahulu sangat bagus, sekarang tidak. Destinasi lainnya pun tidak didukung fasilitas seperti WC. Ditambah lagi sumber daya manusia tidak memungkinkan. Padahal, itu sangat penting. Plus service, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. k22
Komentar