nusabali

Wisata Alam Diprediksi Booming

  • www.nusabali.com-wisata-alam-diprediksi-booming

Pembukaan kembali destinasi wisata alam diharapkan dilakukan secara berhati-hati dan terkontrol dalam penerapan protokol kesehatan. Perlu mencermati bagaimana perjalanan wisatawan ke lokasi wisata alam.

JAKARTA, NusaBali
Usai dibuka, wisata alam diperkirakan akan booming saat new normal. Pada masa kenormalan baru, sejumlah aktivitas pariwisata yang berkaitan dengan alam, seperti hiking dan aktivitas gunung lainnya, diperkirakan lebih diminati masyarakat.

Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberi izin kepada sektor pariwisata alam untuk dibuka kembali secara bertahap di tengah upaya adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Namun, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengingatkan, pembukaan kembali destinasi wisata alam diharapkan dapat dilakukan secara berhati-hati dan terkontrol dalam penerapan protokol kesehatan.

Menurut Eijkman Amin, pengamanan dan pelaksanaan protokol kesehatan tidak hanya dilakukan di destinasi wisata. Namun, kata Eijkman Amin, pemerintah harus ikut mengawasi pergerakan manusia menuju destinasi wisata.

“Pemerintah dan pihak terkait perlu mencermati bagaimana perjalanan wisatawan ke lokasi destinasi wisata. Apakah mereka menggunakan angkutan umum secara bersama-sama dengan jumlah besar dan tidak menerapkan protokol kesehatan? Kalau seperti itu, tentu risiko penularan bisa bermula dari perjalanan para wisatawan,” kata Eijkman Amin, Selasa (23/6).

Di sisi lain, Eijkman Amin  juga berharap masyarakat ikut serta menjaga dan menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata alam. Walaupun daerah tersebut masuk dalam zona hijau sekalipun.

sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberi izin kepada sektor pariwisata alam untuk dibuka kembali secara bertahap di tengah upaya adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan izin tersebut hanya diberikan kepada kawasan pariwisata alam yang berada di 270 kabupaten atau kota yang berada di zona hijau dan kuning.

“Kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap untuk aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat resiko Covid-19 paling ringan,” kata Doni Monardo.

Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan perusahaan konsultan Inventure Indonesia menyebutkan, wisata alam akan menjadi tren popular yang digemari masyarakat dalam kondisi new normal.

Menurut Managing Partner Inventure Indonesia Yuswohady, pada tahap awal pemulihan setelah pandemi, kejenuhan akibat di rumah saja akan mendorong wisatawan jalan-jalan ke luar rumah untuk menikmati udara segar dan keindahan alam.

“Wisata alam berbasis adventure atau petualangan makin digemari, khususnya dalam group kecil dengan aktivitas yang dinamis seperti trekking, snorkeling, diving, hiking, dan lainnya,” ujar Yuswohady.

Banyaknya masyarakat yang memilih wisata alam karena alam memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan dan rendah risiko. Selain itu, dengan melakukan wisata alam, seseorang akan lebih memiliki keleluasaan untuk menerapkan physical distancing dengan wisatawan lainnya. *

Komentar