nusabali

PSSI Ultimatum Shin Tae-yong

29 Juni, Deadline Harus Datang ke Indonesia

  • www.nusabali.com-pssi-ultimatum-shin-tae-yong

JAKARTA, NusaBali
PSSI mengirim surat kepada Shin Tae-yong untuk datang ke Indonesia. Rombongan tim pelatih asal Korea Selatan diharapkan sudah tiba pada, Senin (29/6) mendatang.

"Kami ingin Shin Tae-yong menghormati kontrak sebagaimana kami juga menghormati kontrak. Kedua, kami ingin sudah fokus untuk program pelatihan," kata Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman,Selasa (23/6)

Ultimatum ini adalah tindak lanjut dari PSSI yang ingin Timnas U-19 segera membicarakan program lanjutan. Hal itu terkait persiapan Piala Asia U-19 yang akan digelar pada 14-31 Oktober mendatang di Uzbekistan. "Makanya kami sudah undang beliau untuk datang ke sini. Itu resmi melalui undangan PSSI dan meminta Shin beserta stafnya untuk datang tanggal 29 Juni," ujar Syarif yang menduduki kursi lembaga baru bentukan PSSI ini.

Saat ini Timnas U-19 masih melakukan seleksi dengan jumlah 44 pemain turut serta dalam latihan virtual sejak pertengahan Mei lalu. Kedatangan Shin ke Indonesia adalah untuk memutuskan kerangka tim untuk lanjut ke pemusatan latihan. Dijelaskannya lagi, proses seleksi mutlak harus digelar di Indonesia. Ia mempertanyakan urgensi berlatih di Korea dengan kondisi tim masih melakukan seleksi. "Kedatangannya itu untuk diskusi mengenai program selanjutnya bagaimana. Secara teknis kami harus menyusun kerangka tim, setelah itu menyusun pelatihan dalam rangka seleksi pemain karena sekarang masih terlalu gemuk," tuturnya.

"Jadi kalau dia ngotot ke Korea, (pemain) yang mau dilatih siapa? Kan harus dirampingkan, dipilih yang terbaik. Maka itu harus ada sesi 1-2 minggu untuk melihat dan menyeleksi," ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa tugasnya bukan hanya Timnas U-19. Ada juga Timnas U-16 Indonesia yang bakal tampil di Piala Asia U-16 2020 pada akhir tahun. Meski U-16 ditangani Bima Sakti, Shin juga berperan sebagai supervisi. Belum lagi agenda sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dan Piala AFF 2020 untuk Timnas Senior. Untuk itu Shin sangat diharapkan bakal memenuhi panggilan ini. "Jangan lupa ini bukan hanya satu tim, ada senior, U-19, dan U-16. Coach Bima tanggung jawabnya ke Shin Tae-yong. Jadi dia harus ke sini. Kalau dia bilang mau latihan di sana, yang mau dilatih yang mana?" tuturnya.

Sebaliknya alasan Shin Tae-yong tidak menggelar pemusatan latihan Timnas U-19 di Indonesia terbilang masuk akal. Pasalnya Ketua Gugus Tugas, Letjen TNI Doni Monardo, usai melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR pada Rabu (17/6), menegaskan larangan untuk menggelar olahraga kontak fisik.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, pun pernah menyatakan dukungannya terhadap keinginan Shin Tae-yong. Singkatnya, Kemenpora siap mendukung apapun untuk kebaikan Timnas. "Plt Sekjen PSSI (Yunus Nusi) pernah menyampaikan informasi saat berkunjung ke Kemenpora bahwa Shin Tae-yong ingin membawa Timnas U-19 ke Korea Selatan. Waktu itu jawaban Kemenpora: 'Jika bisa, lebih baik di Indonesia, tapi tidak menutup peluang diboyong ke Korea Selatan," kata Gatot dalam keterangan resminya pada, Kamis (18/6).

Setelah Gatot, Menpora Zainudin Amali juga sudah ikut angkat bicara. Ia juga setuju apapun langkah-langkah demi kebaikan Timnas. Salah satu hal konkret yang akan dilakukan Kemenpora untuk Timnas adalah bantuan dana. PSSI dipersilakan mengajukan anggaran untuk persiapan Timnas.

"Pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap persiapan Timnas. Sekarang ini tim dari Kemenpora & PSSI sedang mereview usulan proposal pembiayaan Timnas yang diajukan oleh PSSI," ujar Zainudin Amali kepada wartawan, Senin (22/6). "Nanti kalau sudah selesai proses review akan dilakukan MOU antara Kemenpora dengan PSSI. Ini karena menyangkut pembiayaan dari APBN, maka Kami harus hati-hati dalam proses review," tuturnya.

Sementara soal konflik PSSI dengan Shin Tae-yong, Kemenpora berada di posisi netral. Menurut Zainudin Amali, itu merupakan permasalahan internal PSSI. Sejauh ini Kemenpora hanya mengamati perkembangan yang terjadi. Apalagi Shin Tae-yong adalah profesional yang dibayar oleh PSSI. "Kemenpora cukup mengamati saja, itu urusan internalPSSI. Kan yangberkontrak dengan pelatih adalahPSSI, bukan Pemerintah,"ucapnya. *

Komentar