nusabali

Baliho Kandidat Cawali Diduga Dibuang ke Got

  • www.nusabali.com-baliho-kandidat-cawali-diduga-dibuang-ke-got

Bawaslu menyebut sekarang belum tahapan kampanye, sepanjang tidak mengganggu ketertiban dan tata ruang siapapun boleh pasang baliho.

DENPASAR, NusaBali

Suhu politik di Kota Denpasar jelang Pilkada 2020  menghangat. Baliho kandidat Calon Walikota Denpasar 2020, Dr Anak Agung Ngurah Manik Danendra SH MKn yang akrab disapa Agung Manik Danendra (AMD) diduga sengaja dibuang ke got (selokan). Baliho bertuliskan ‘Welcome New Normal of  Bali’ yang sebelumnya dipasang pendukung AMD dari kalangan milenial ini kini masih ditelusuri terkait motif pihak yang diduga sengaja melakukan penurunan baliho tersebut.

Pantauan NusaBali, Selasa (23/6) baliho AMD yang terpasang di Jalan Tjokorda Agung Tresna ini diberangus dengan memutus tali pengikatnya. Baliho berukuran 3 x 3 meter itu tampak terjungkal di selokan. Bukan hanya di Jalan Tjokorda Agung Tresna, baliho AMD yang dipasang di Simpang Jalan Hayam Wuruk-Jalan Hang Tuah, Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Denpasar juga ditutupi triplek. AMD yang notabene kandidat Calon Walikota yang berproses di Partai Golkar Denpasar ini selama ini memang gencar sosialisasi ke masyarakat di seluruh wilayah di Kota Denpasar dengan cara gerilya ke komunitas dan tokoh masyarakat. Terakhir AMD terjun di Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur yang tak lain adalah basis PDIP, Minggu (21/6).

Ketua Relawan AMD, Anak Agung Ngurah Kresnaningrat Daneswara, dikonfirmasi NusaBali, Selasa kemarin menyayangkan pemberangusan baliho AMD. Namun demikian pihaknya tidak akan menggubris. Dia berharap masyarakat Denpasar bisa menyongsong pesta demokrasi Pilkada Denpasar dengan cerdas. "Perbedaan itu hal biasa, kami tidak menggubris penurunan baliho AMD. Biarkan masyarakat menilai," ujar Kresnaningrat.

Ketua Anak Milenial Denpasar ini pun mengajak masyarakat Denpasar untuk berdemokrasi secara santun dan cerdas dan tetap menjaga situasi kondusif Kota Denpasar. Bahkan kemarin malam langsung bersama relawan baliho itu dipasang kembali.

Sedangkan AMD secara terpisah mengatakan masalah tulisan new normal di baliho adalah bentuk ide dan pemikiran bahwa PKM (pembatasan kegiatan masyarakat) tidak efektif.  "Kami mensupport pemerintah agar new normal dibuka dengan pengetatan protokol kesehatan. Kalau sampai lama PKM kegiatan ditutup lama, ekonomi nggak jalan. Dampaknya lebih besar ke sosial, politik, keamanan. Maka kami usul pemerintah segara buka new normal sektor ekonomi akan pulih," ujar tokoh asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan ini. Soal baliho yang diduga diturunkan paksa oleh pihak yang tak dikenal, menurut AMD sudah ditindaklanjuti relawan.

Sementara Anggota Bawaslu Bali Divisi Penindakan Pelanggaran Pemilu, I Wayan Wirka, dikonfirmasi soal penurunan baliho kandidat calon Walikota Denpasar, AMD, mengatakan Bawaslu belum bisa menyentuh apalagi menurunkan baliho bakal calon kepala daerah. "Kan belum tahapan kampanye," ujar advokat senior yang mantan Anggota Bawaslu Tabanan in. Soal pemasangan baliho kandidat Calon Walikota kata Wirka saat ini siapa saja boleh memasangnya. Sepanjang tidak mengganggu ketertiban dan tata ruang yang diatur pemerintah daerah.  *nat

Komentar