nusabali

Bali Borong Juara Lomba Inovasi New Normal

Langsung Digelontor Dana Insentif Daerah Rp 5 Miliar dari Pusat

  • www.nusabali.com-bali-borong-juara-lomba-inovasi-new-normal

DENPASAR, NusaBali
Bali berhasil borong dua gelar jawara dalam Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Nor-mal Baru Produktif, Aktif, dan Aman Covid-19 alias New Normal’ yang digelar pemerintah pusat.

Atas prestasinya ini, Bali langsung digelontor Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp 5 miliar, Senin (22/6). Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif, Aktif, dan Aman Covid-19’ dimulai 29 Mei 2020 lalu, di mana tiap daerah mengirim video inovasi ke Keme-ndagri. Ada 7 kategori (sektor kehidupan) yang dilombakan, yakni pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum, dan tempat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Masing-masing kategori ini dibagi untuk klas-ter provinsi, klaster kabupaten, klaster kota.

Akhirnya, sekitar 2.517 video tentang protokol kesehatan dari seluruh daerah pro-vinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia telah diterima oleh Kemendagri. Video yang masuk ini kemudian dinilai oleh tim juri gabungan dari Kemendari, Kemenkeu, Ke-menkes, Gugus Tugas Covid-19, KemenPANRB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP. Bali beruntung dapat dua geloar jawara.

Pertama, Bali keluar sebagai juara I Sektor Pasar Tradisional Klaster Provinsi, de-ngan mengungguli Sulawesi Selatan dan Lampung. Atas gelar ini, Bali pun berhak atas hadiah berupa tambahan DID sebesar Rp 3 miliar.

Kedua, Bali keluar sebagai juara II Sektor Transportasi Umum Klaster Provinsi. Dalam kategori ini, Bali berada setingkat di bawah Jawa Tengah dan setingkat di atas Kalimantan Tengah. Atas gelar ini, Bali berhak dapat hadiah tambahan DID sebesar Rp 2 miliar. Jadi, Bali total digelontor DID sebear Rp 5 miliar dari pusat atas prestasinya dalam Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif, Aktif, dan Aman Covid-19’ tersebut.

Piagam penghargaan sebagai jawara Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif, Aktif, dan Aman Covid-19’ tersebut sudah diterima oleh Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam seremoni di Sasana Bhakti Praja Gedung C Jakarta, Senin kemarin. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto.

Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif, Aktif, dan Aman Covid-19’ itu sendiri digelar Kemendagri berdasarkan keharusan semua pihak dan semua kalangan untuk kembali aktif dalam tatanan kehidupan di segala bidang kegiatan secara otomatis akan berubah drastis, di mana seluruh bidang kegiatan ekonomi akan dilaksanakan dengan cara yang sangat berbeda dari sebelumnya. Karenanya, dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan, te-tapi aman dari Covid-19.

Setelah hampir 4 bulan berjalan, pandemi Covid-19 (virus Corona) di Indonesia belum juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Penambahan kasus positif Co-rona yang semakin meningkat, terus mewarnai data baik secara nasional maupun per daerah. Hal ini mengharuskan semua pihak untuk turut bersinergi dan saling mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, dalam pidatonya secara virtual, mengapre-siasi penyelenggaraan Lomba ‘Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif, Ak-tif, dan Aman Covid-19’ ini. "Saya sangat menghargai inisiatif Kemendagri untuk memperkuat kesiapan daerah memasuki tatanan normal baru. Sudah tentu diperlukan inovasi yang menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman Covid-19,” ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Wapres Ma'ruf Amin juga menegaskan langkah Mendagri memberikan insentif kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota adalah sebuah inovasi. "Sehubungan dengan itu, saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemendagri. Saya ingin dan saya juga telah mendengar inovasi apa saja yang sudah dihasilkan oleh lebih dari 2.517 inovasi di sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, PTSP, tempat wisata, dan tranportasi umum. Semua inovasi ini merupakan sum-bangan bagi daerah dan sektor ekonomi lainnya untuk dapat segera menyiapkan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19," katanya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. "Pra-kondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi,” te-gas mantan Kapolri ini.

Tito Karnavian menambahkan, upaya pra-kondisi ini diinisiasi terutama oleh peme-rintah pusat melalui kementerian/lembaga, juga oleh pemerintah daerah di semua tingkatan, dengan tujuan agar terjadi gerakan nasional kebersamaan menuju tatanan baru. Menurut Tito, peran pemerintah daaerah menjadi sangat penting, karena 548 Pemprov dan Pemkab/Pemkot se-Indonesia bersentuhan langsung dengan masyara-kat masing-masing.

“Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Covid-19, KemenPAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP berinisiatif membuat lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19, dengan simulasinya di 7 sektor kehidupan: pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum, dan tempat pelayanan terpadu satu pintu (PT-SP),” ujar alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 ini.

Kesiapan untuk memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru, harus diper-hatikan dengan baik, terutama terkait wilayah harus dipastikan kondusif. Pasalnya, selain produktif, kegiatan ekonominya juga harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu, ada rambu-rambu yang dikeluarkan oleh WHO agar tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 dapat terwujud.

Persyaratan yang kedua adalah tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk me-nangani Covid-19. Persyaratan ketiga adalah kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing. Persyaratan keempat adalah perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru.

Disebutkan, berbagai ahli kesehatan, baik nasional maupun internasional, memp-rediksi pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dengan segera. Karena itu, dunia be-radaptasi dengan melakukan sejumlah inovasi baru, dengan tatanan baru atau new normal life, mengingat pemerintah tidak mungkin melakukan pembatasan terus-me-nerus secara ketat apalagi lockdown, yang memberikan dampak negatif bagi sektor ekonomi dan kesehatan demikian pula dengan Indonesia. *nat

Komentar