nusabali

Sarri dalam Ancaman Pemecatan

Duel Bologna vs Juventus, Selasa Dinihari Wita

  • www.nusabali.com-sarri-dalam-ancaman-pemecatan

Juventus tidak punya indentitas yang jelas bersama Sarri dan Cristiano Ronaldo. Juventus kini lebih menekankan sepakbola individual, padahal selama ini lebih menekankan factor kolektivitas.

TURIN, NusaBali

Juventus akan tandang lawan tuan rumah Bologna, dalam lanjutan Liga Italia Serie A 2019/2020, Selasa (23/6) dinihari WITA. Juventus mutlak butuh performa terbaik para penyerangnya. Juga sekaligus warning bagi pelatih Maurizio Sarri (61 tahun), yang terancam dipecat.  

Juventus memainkan dua laga di periode New Normal, dan tak sekali pun mencetak gol, yakni di semifinal dan final Coppa Italia. Juve gagal mencetak gol saat lawan AC Milan dan Napoli, sebelum akhirnya kalah lewat adu penalti. Sedangkan Bologna terakhir kali berlaga pada akhir Februari lalu, dan dipukul tuan rumah Lazio 0-2.

Dari dua laga pasca-lockdown yang hasilnya kurang memuaskan, Juventus seharusnya belajar dari kesalahan, dan menggunakannya memburu tiga poin di kandang Bologna.

Kini kebersamaan Sarri dan Juventus tampaknya tidak bertahan lama.  Sarri diberitakan di ambang pemecatan Juventus di musim panas nanti. Padahal Sarri bergabung Juventus baru setahun atau pada 2019 lalu. Dia menggantikan Massimiliano ‘Max’ Allegri yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai manajer Juventus.

Sarri dikontrak Juve cukup panjang hingga 2022. Namun Gazzetta Dello Sport mengklaim, karir Sarri di Turin bisa berakhir lebih cepat. Pasalnya dia terancam dipecat pada musim panas nanti. Pasalnya, manajemen Juventus mulai kehilangan kepercayaan terhadap Sarri.

Keraguan itu muncul setelah kekalahan Juventus di partai Final Coppa Italia musim ini. Mereka menilai pelatih sekelas Sarri seharusnya bisa membawa Juventus mengalahkan Napoli di laga tersebut.

Selain itu beberapa pemain Juventus diberitakan mulai kehilangan kepercayaan terhadap Sarri, sehingga dia rawan dipecat.

Namun laporan itu juga mengklaim, Sarri masih diberikan mendapatkan kesempatan menyelamatkan pekerjaannya. Ada dua jalan yang harus ditempuh Sarri. Yakni, membawa Juventus mempertahankan gelar juara Serie A dan meraih trofi juara Liga Champions.

Keberadaan Sarri juga mendapat sorotan tajam mantan presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli. Dia menilai Juventus tidak punya indentitas yang jelas bersama Sarri dan Cristiano Ronaldo. Menurut Gigli, Juventus kini lebih menekankan sepakbola individual. Padahal selama ini lebih menekankan factor kolektivitas.

Hasilnya, Sarri gagal jadi juara di Supercoppa Italia, usai kalah dari Lazio di final. Juventus juga kalah dari Napoli pada laga final Coppa Italia. Juventus dua musim beruntun gagal di Coppa Italia, setelah empat musim sebelumnya sukses jadi juara beruntun.

"Jika dia berhasil memenangkan Serie A dan terus maju di Liga Champions, maka dia dapat mempertahankan pekerjaannya, jika tidak sebaiknya berpisah saja dengan Juventus," kata Cobolli Gigli.*

Komentar