nusabali

Cari Nelayan Hilang, SAR Kerahkan 29 Personel

  • www.nusabali.com-cari-nelayan-hilang-sar-kerahkan-29-personel

MANGUPURA, NusaBali
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, dan Kepolisian melakukan pencarian hari kedua terhadap nelayan Sulihin, 50, yang dikabarkan hilang saat melaut.

Dalam pencarian pada Jumat (19/6) pagi, puluhan petugas melakukan penyisiran di darat dan juga di laut. Hal ini sebagai antisipasi nelayan asal Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur ini terseret arus dan terdampar di pantai.

Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada mengatakan, pada proses pencarian hari kedua terhadap nelayan Sulihin yang dilaporkan mengalami kecelakaan jukung terbalik digulung ombak di perairan selatan Bali itu, dimulai pada Jumat pukul 06.30 Wita. Sebanyak 29 petugas gabungan masing-masing dari Basarnas sebanyak 13 orang, TNI AL sebanyak 5 personel dan Polisi 11 personel itu. Selain itu, ada juga kelompok nelayan Jimbaran yang turun serta menyisir menggunakan jukung mereka. "Pencarian hari kedua ini tetap menyisir ulang sekitar titik atau lokasi terakhir nelayan itu dihantam ombak. Penyisiran dilakukan oleh unsur SAR termasuk masyarakat," terangnya, Jumat (19/6) sore.

Dalam penyisiran pada hari kedua, pihaknya membentuk dua tim yakni tim penyisiran di laut dan tim penyisiran di darat atau sepanjang pantai. Sementara peralatan yang dikerahkan ke lokasi berupa RIB 05 Denpasar dan kapal Sea Rider milik Pol Air. Namun, dalam penyisiran yang dilakukan hingga Jumat sore pukul 18.00 Wita itu, pihaknya belum menemukan tanda-tanda keberadaan nelayan yang tinggal di Jalan Pantai Sari, Jimbaran, Kutsel itu. "Proses pencarian di laut tetap mengacu pada titik yang diduga menjadi lokasi jukung nelayan itu dihantam ombak. Kemudian meluas hingga radius 111 Km lebih. Namun, belum membuahkan hasil. Pun untuk tim darat sudah menyusuri pantai Jimbaran hingga Kedonganan, tapi juga belum ada hasil," ungkapnya.

Pencarian hari kedua itu dihentikan sementara waktu karena kondisi cuaca kurang bersahabat serta jarak pandang sudah berkurang. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu (20/6) pagi ini. "Hari ini belum berhasil menemukan nelayan itu atau juga bangkai jukungnya. Pencarian dihentikan sementara, karena kondisi juga sudah malam dan tinggi gelombang mencapai 2 meter serta hujan ringan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan seorang nelayan bernama Sulihin, 50, dinyatakan hilang saat melaut pada Kamis (18/6). Dugaan awal, hilangnya nelayan yang tinggal di Jalan Pantai Sari, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini karena digulung ombak. Petugas Basarnas bersama para nelayan masih melakukan pencarian terhadap korban.

Salah satu rekan nelayan yang ditemui pada Kamis (18/6) malam bernama Sumantri, 55 menerangkan, hilangnya nelayan asal Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember itu berawal saat melaut pada Rabu (17/6) pukul 16.00 Wita. Saat itu, bapak dua anak tersebut melaut sendirian menggunakan jukung yang terbuat dari bahan dasar fiber dengan ukuran panjang 9,5 meter dan lebar 1,5 meter. Kemudian, menuju lokasi tangkapan yang berjarak sekitar 15 Km arah Utara pesisir pantai Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dimana, lokasi tersebut menurut dia menjadi area atau tempat tangkapan favorit bagi para nelayan yang menggunakan jukung. Namun, pada Kamis (18/6) pukul 03.00 Wita, nelayan Sulihin yang sudah 15 tahun tinggal dan bekerja sebagai nelayan itu secara tiba-tiba menghubungi bosnya I Nyoman Wara dan memberitahu keadaan jukungnya nyaris tenggelam karena dihantam ombak besar. Sejak saat itu, nelayan tersebut sudah tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi melalui ponselnya. Sehingga, petugas Basarnas, TNI dan Kepolisian serta rekan sesama nelayan melakukan pencarian.*dar

Komentar