nusabali

Muncul Saat Keluarga Haturkan Pejati di Pantai Yeh Gangga

  • www.nusabali.com-muncul-saat-keluarga-haturkan-pejati-di-pantai-yeh-gangga

Seorang warga, I Made Nurija, 50, meninggalkan rumah sejak Senin (16/11) subuh dengan mengendarai motor Mio hitam DK 6982 FA. 

Menghilang Sehari, Nurija Disangka Bunuh Diri

TABANAN, NusaBali
Motor dan helmnya ditemukan terparkir di tepi Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan pada Senin malam, namun orangnya tak ada. Warga Banjar Tunjuk Tengah, Desa Tunjuk, Kecamatan/Kabupaten Tabanan itu pun disangka hilang, bahkan bunuh diri. 

Sampai akhirnya, Nurija muncul tiba-tiba saat keluarga haturkan upacara ‘pejati’ di pantai Yeh Gangga, Selasa (17/11). Berdasarkan pengakuannya, Nurija mengaku menginap di rumah temannya yang bernama I Nengah Raka di Banjar Kelecung, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Informasi di lapangan, Nurija yang memiliki dua anak perempuan ini minggat dari rumah karena tekanan bhatin atas aib yang menimpanya. Putri keduanya dikabarkan melahirkan namun tak jelas siapa ayahnya. 

Putri keduanya, Ni Luh WA, 16, yang hamil 6 bulan mengalami pendarahan hingga melahirkan bayi premature seberat 1 kilogram. Bahkan untuk proses persalinan itu harus melalui operasi di BRSUD Tabanan. “Selain faktor ekonomi, korban mungkin frustasi karena putri bungsunya mengalami pendarahan dan melahirkan bayi premature tanpa ayah,” duga warga Banjar Tunjuk Tengah. Warga ini menuturkan, tak sekali ini saja Nurija berbuat nekat, sebelumnya buruh bangunan ini sempat berniat mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke Yeh Yuyuan, Desa Tunjuk. Namun upaya ulah pati itu berhasil digagalkan. 

Nurija bikin panik keluarga karena sejak Senin pagi hingga Selasa siang tak jelas keberadaannya. Penemuan motor lengkap KTP milik Nurija dan tiga KTP lain di bawah jok motor makin menguatkan dugaan jika Nurija yang dilanda kegundahan bathin mengambil jalan pintas yakni bunuh diri. Putri sulung Nurija, Ni Wayan Ari Purnami, 24, mengungkapkan bapaknya tidak bisa dihubungi sejak Senin pagi. Dalam sangkaannya, bapaknya tengah menemani adiknya di BRSUD Tabanan. Sementara ibunya, Ni Made Simpen mengira suaminya berada di rumah. “Sejak dipastikan tidak ada di dua lokasi itu, kami mulai curiga, dan mulai mencari bapak,” paparnya.

Sehari setelah disangka hilang, keluarga dan warga Banjar Tunjuk Tengah melakukan pencarian di Pantai Yeh Gangga. Sekitar pukul 13.15 Wita, saat keluarga menghaturkan ‘pejati’ di pantai Yeh Gangga, terlihat Nurija datang dari arah barat berjalan gontai. Sontak keluarga dibuat kaget dan senang. “Pak Nurija terlihat sekitar 2 kilometer dari lokasi menghaturkan pejati, dia berjalan perlahan dari arah barat,” ujar Babinkantibmas Desa Tunjuk, Aiptu Ketut Wiryadana.

Nurija berjalan lemas dari arah barat dengan langkah gontai dan tangan gemetar. Saat ditanya, Nurija mengaku tinggal di rumah sahabatnya I Nengah Raka di Banjar Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selamadeg Timur. “Pengakuannya menginap di Kelecung, saat ini Pak Nurija masih tidur, pihak keluarga tetap akan menghaturkan pejati di merajan sebagai ucapan terimakasih kerena permohonan telah terkabul,” terang Wiryadana per telepon.

Perbekel Desa Tunjuk, Nyoman Budiarta membenarkan jika warganya telah diketemukan. Nurija yang disangka hilang ternyata menginap di salah satu temannya di kawasan pantai Kelecung. “Kemungkinan dia frustasi karena tekanan ekonomi. Dia punya dua anak perempuan, yang sulung sudah dapat sentanaan,” sebutnya. Dikatakan, Nurija merupakan keluarga kurang mampu. Saat Nurija kembali, Perbekek Budiarta mengaku tak ikut di pantai Yeh Gangga, namun sejak Senin malam hingga Selasa pagi, ia ikut melakukan penyisiran di pantai Yeh Gangga.

Komentar