nusabali

Bupati Janjikan Perawat Pengabdi Jadi Pegawai Kontrak

  • www.nusabali.com-bupati-janjikan-perawat-pengabdi-jadi-pegawai-kontrak

BANGLI, NusaBali
Sejumlah perwakilan perawat berstatus pengabdi menemui Bupati Bangli, I Made Gianyar, di rumah jabatan, Senin (15/6).

Para perawat yang bertugas di puskesmas ini datang dengan tujuan menyampaikan harapan agar bisa menjadi pegawai kontrak. Bupati Made Gianyar siap memperjuangkan harapan perawat pengabdi untuk pengangkatan pegawai kontrak.

Ketua koordinator Forum Pengabdi Tenaga Kesehatan Bangli, I Ketut Bawa Makmur Tama, mengatakan kehadiranya di rumah jabatan bupati untuk menyampaikan aspirasi terkait nasib tenaga pengabdi di bidang kesehatan. Ada sekitar 107 orang perawat pengabdi tersebar di seluruh kecamatan di Bangli. Massa pengabdian ada tiga tahun hingga 12 tahun. Melihat kondisi daerah, belum ada pengangakatan P3K atau PNS, sehingga para pengabdi ini berharap pemerintah bisa mengangkat sebagai pegawai kontrak. “Harapan kami semua tenaga pengabdi bisa diangkat sebagai pegawai kontrak. Kami siap untuk bekerja,” ungkapnya.

Bupati Made Gianyar didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bangli dr I Nengah Nadi dan Kepala BKD dan Pengembangan SDM Bangli Gede Arta mengatakan sudah ada keinginan untuk mengangkat pengabdi sebagai tenaga kontrak kegiatan, hanya saja belum terlaksana. Dipastikan akan ada pengangkatan tenaga pengabdi. Bupati Made Gianyar mewanti-wanti tenaga pengabdi yang diangkat memang betul-betul pekerja. Bupati tidak ingin baru ada pengangkatan, ramai-ramai orang melamar.

Dijelaskan, pengangkatan pengabdi sebagai tenaga kontrak kegiatan melalui pendataan ketat. Akan dilakukan assesment oleh BKD. “Saya langsung perintahkan BKD untuk melakukan pendataan,” jelas Bupati Made Gianyar. Mereka yang diangkat sesuai dengan kinerja bersangkutan. Meski pengabdian baru, namun betul-betul pekerja bisa saja diangkat. Kalau pun pengabdian belasan tahun namun jarang masuk bisa saja dikalahkan dengan pengabdian yang massanya lebih sebentar.

Ditegaskan, pengangkatan ini disesuikan dengan kinerja dan rasio agar puskemas pembantu tidak kosong. “Jangan sampai ada pustu kosong. Jika memungkinkan di pustu ada bidan dan perawat," harap Bupati Made Gianyar. Nantinya akan ada rekomendasi dari kepala puskesmas, jika memang layak untuk diangkat. "Kami harapkan kejujuran, usulan sesuai kondisi. Dibutuhkan orang-orang yang bekerja dengan hati untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,” tegasnya. Terkait nafkah, Bupati Made Gianyar menyebutkan disesuaikan dengan UMR. *esa

Komentar