nusabali

Maskapai Penerbangan Tunggu Semester II

  • www.nusabali.com-maskapai-penerbangan-tunggu-semester-ii

JAKARTA, NusaBali
Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) mengaku belum dapat memprediksi kinerja industri aviasi pada semester II/2020 kendati telah mendapatkan angin segar oleh pemerintah melalui revisi tingkat okupansi penumpang menjadi sebesar 70 persen.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dikutip bisnis.com,  menuturkan secara umum pertumbuhan pasar penerbangan dapat terlihat dari musim libur lebaran dan natal tahun baru. Namun, dalam menghadapi abnormalitas saat ini indikator utamanya justru mengacu pada tingkat pengendalian Covid-19.

Denon berpendapat apabila pemerintah melalui gugus tugas secara bertahap berhasil menurunkan kasus positif penyebaran Covid-19, maka secara otomatis pergerakan masyarakat juga berangsur membaik.  “Apakah kembali pada semester II/2020 ini bisa kembali seperti tahun lalu atau sebelumnya kita harus lihat apakah dalam kegiatan produktif ini masyarakat memiliki kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan atau tidak. Namun, kalau penularan semakin banyak, masyarakat akan sulit dan pemerintah akan melakukan pembatasan-pembatasan lagi," ujar Denon, Minggu (14/6).

Menurutnya, pemberlakuan kembali pembatasan-pembatasan akan membuat faktor perayaan Natal dan Tahun Baru menjelang akhir tahun nanti tidak dapat dirasakan dan akhirnya akan berdampak terhadap kinerja industri penerbangan. Lebih lanjut, Denon mengungkapkan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah dapat membantu aktivitas penerbangan tetapi untuk bergeliat akan tetap bergantung kepada kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan aturan transisi tetapi untuk dapat beraktivitas kembali secara produktif juga bergantung kepada keinginan masyarakat untuk melakukannya.

Sejauh ini, kata Denon dengan meningkatnya frekuensi penerbangan sejumlah aktivitas bisnis sudah berangsur membaik. Terlebih untuk naik transportasi udara, maka pengawasan dan pengaturannya bagi penumpang jauh lebih ketat jauh sebelum adanya Covid-19.

Namun, dia mengkhawatirkan kondisi transportasi umum di darat yang lebih berpotensi menularkan Covid-19 hingga tempat-tempat publik terbuka lainnya. “Selain itu kalau ini dikembalikan lagi kepada masyarakat kalau tetap produktif ya mohon tetap produktif dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Saya lihat di pasar tempat terbuka juga belum ada kesadaran physical distancing. Kalau area perkantoran cukup sadar. Kalau tempat terbuka ini yang belum diperhatikan,” ujarnya.*

Komentar