nusabali

Nabung Sampah Bisa Ditukar dengan Baju dan Alat Dapur dari Keramik

  • www.nusabali.com-nabung-sampah-bisa-ditukar-dengan-baju-dan-alat-dapur-dari-keramik

TABANAN, NusaBali
Pengusaha restoran I Made Janur Yasa membuat terobosan untuk memotivasi masyarakat peduli lingkungan, khususnya warga di Banjar Jangkahan dan Banjar Penulisan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

Setelah sampah plastik ditukar dengan beras, kini sampah plastik bisa ditukar dengan baju dan alat dapur yang terbuat dari keramik.

Namun Janur Yasa beserta keluarganya masih menyusun berapa jumlah poin agar sampah plastik yang dibawa masyarakat bisa ditukar dengan baju dan alat dapur yang terbuat dari keramik. Baju dan alat dapur itu didapat dari donatur yang ada di wilayah Kecamatan Ubud, Gianyar. Sebab Janur Yasa sendiri memiliki usaha di Kabupaten Gianyar.

Pantauan pada Minggu (14/6) sore, sejumlah baju dan alat dapur telah dipajang di rumah Janur Yasa di Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Selain itu ada juga peralatan sekolah mulai dari buku gambar, pulpen, dan pensil yang bakal menjadi ‘hadiah’ buat masyarakat yang rajin membawa sampah.

Janur Yasa menjelaskan kegiatan yang dilakukan bukan untuk ingin terkenal, tetapi untuk memotivasi masyarakat agar peduli lingkungan. Terlebih kegiatan ini sifatnya tidak memaksa, hanya berharap kegiatan memungut sampah menjadi terbiasa. “Biar tidak hanya sekadar wacana, makanya saya mulai melakukan di tanah kelahiran,” ujarnya, Minggu kemarin.

Selain masyarakat bisa menukar sampah dengan beras, Janur Yasa kembali membuat terobosan, yakni sampah bisa ditukarkan dengan baju dan alat dapur. Termasuk sampah bisa ditukarkan dengan alat tulis. “Mengapa alat tulis? Supaya anak-anak yang selesai makan snack bisa mengumpulkan sampahnya, dan bisa ditukar dengan alat tulis. Cara ini saya harap bisa menjadi kebiasaan tidak buang sampah sembarangan,” tutur Janur Yasa.

Menurutnya, segala jenis baju, peralatan dapur, dan alat tulis yang disiapkan sebagai ‘hadiah’ buat masyarakat yang sudah rajin kumpulkan sampah atas kerjasama para donatur. Bahkan sambil jalan nantinya hadiah yang disiapkan juga akan bertambah termasuk berencana menyiapkan pakaian bayi.

Sebelumnya Janur Yasa juga sudah membuat terobosan agar masyarakat peduli lingkungan, yakni sampah plastik bisa ditukar dengan beras. Aksinya yang juga bekerjasama dengan Sekaa Teruna Dwi Tunggal, gabungan sekaa teruna dari Banjar Jangkahan dan Banjar Penulisan, ini sudah berhasil mengumpulkan hampir 4 ton sampah.

Sampah sejumlah hampir 4 ton itu dikumpulkan pada rentang waktu 3 Mei – 14 Juni 2020. Sampah yang terkumpul akan dipilah, yang tidak bisa digunakan dibuang ke TPA. “Meskipun sekarang sampah bisa ditukar dengan baju dan alat dapur, sampah masih bisa ditukar dengan beras. Tetapi ada jadwal nanti sampah yang bisa ditukar dengan beras,” bebernya.

Untuk dapat sampah ditukar dengan barang yang diinginkan, Janur Yasa yang dibantu kakak dan adiknya telah membuat 4 kategori kualitas sampah yang bisa ditukar untuk mendapatkan poin. Sampah kualitas 1, adalah sampah yang sulit dipungut seperi sedotan, bungkus snack, kulit permen. Sampah ini jika dapat satu kilogram mendapatkan 1 poin.

Kemudian kualitas 2, jika bawa barang primer seperti sampah basah dan kotor, 2 kilogram jadi satu poin. Lalu kualitas 3, sampah sejenis botol kemasan, tiga kilogram mendapatkan 1 poin. Kualitas 4, jika membawa centong, ember plastik, kampil, 4 kilogram jadi 1 poin.

Dia pun menegaskan aksi yang dilakukan bukan hanya untuk pasang nama ataupun ingin tenar. Namun benar-benar dilakukan untuk kebaikan seluruh masyarakat. Dan pada intinya aksi yang dilakukan bisa menginspirasi masyarakat lain atau desa yang lain agar melalukan hal serupa. “Saya inginkan aksi yang kami lakukan bisa menginspirasi agar yang lain ikut melakukan, kami siap bantu. Tetapi sekarang saya ingin membuat sukses program saya dulu di tanah kelahiran,” tandasnya. *des

Komentar