nusabali

SMAN Bali Mandara Terima 141 Siswa Baru

  • www.nusabali.com-sman-bali-mandara-terima-141-siswa-baru

“Prosesnya masih sama, hanya ada perbedaan di sistem pendaftaran yang seluruhnya melalui daring, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi,”

SINGARAJA, NusaBali

Sebanyak 141 orang calon siswa lulusan SMP/MTs di Bali akhirnya dinyatakan lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN Bali Mandara. Seleksi PPDB yang dikenal ketat untuk dapat lolos di sekolah negeri rintisan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali itu pun dilangsungkan dalam jaringan (daring) karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kepala SMAN Bali Mandar, Drs I Nyoman Darta, MPd dihubungi Minggu (14/6) kemarin menjelaskan seleksi PPDB angkatan tahun ajaran 2020/2021 sudah dimulai 1 Februari lalu. Seleksi calon siswa baru pun dilaksanakan seperti sistem sebelumnya melalui 3 tahapan yakni tahap paper base, home visit dan bootcamp. “Prosesnya masih sama, hanya ada perbedaan di sistem pendaftaran yang seluruhnya melalui daring, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi,” ucap Darta yang dihubungi via sambungan telepon.

Sebelumnya SMKN Bali Mandara sudah memulai sosialisasi melalui MKKS SMP/MTs se bali pada awal Februari lalu. Pendaftaran berkas dan administrasi calon siswa dikoordinasi oleh sekolah sebelumnya. Satu sekolah hanya diberikan kuota 10 orang siswa yang ingin bersekolah di SMAN Bali Mandara. Jumlah pendaftar awalnya total 522 orang dan yang dinyatakan lolos base camp sebanyak 299 orang setelah menjalani seleksi home visit. “Seleksi home visit kami hanya melakukan home visit sampling 21 pendaftar karena tidak diperkenankan turun ke bawah, sisanya mengirimkan foto yang terdiri dari 23 instrumen disertai surat pernyataan dari orang tua dan aparat desa wilayah tempat tinggalnya,” imbuh Darta.

Lalu dari 299 orang yang dinyatakan lolos mengikuti bootcamp yang juga dilakukan melalui wawancara online melalui aplikasi WhatsApp. Saat seleksi ini pun disebut Darta panitia PPBD kembali menerapkan trik untuk mengetahui kondisi sebenarnya calon siswa yang akan diterima. Dari hasil penilaian yang diakumulasi dari beberapa tahap diputuskan yang dinyatakan lolos hanya 141 orang.

Menurut Kepala Sekolah berprestasi tingkat nasional itu, seleksi PPDB yang didominasi sistem online disebut mengalami beberapa kendala. Kondisi calon siswa yang memang kurang mampu sebagian memang terkendala di sarpras yang kurang memadai dari ketersediaan android dan paket internet. “Anak-anak kita yang miskin akses mereka lemah, kita mencari jalan keluar kepala sekolah dan guru BK bantu menyiapkan. Banyak sekali yang difasilitasi, kami minta tolong guru untuk membantu dan kita kejar terus tidak menggugurkan begitu saja,” tegas Kasek Darta.

Selanjutnya 141 orang calon siswa yang dinyatakan lolos sebagai siswa SMAN Bali Mandara pada 11 Juni lalu, mulai hari ini Senin (15/6) akan dihadirkan bergiliran sebanyak 20 orang untuk diberikan teknik belajar daring dan pengukuran pakaian. Setelah itu mereka dikembalikan ke rumah dan akan menjalani pembelajaran dari rumah sampai menungggu anjuran pemerintah kembali sekolah seperti sebelum pandemi. SMAN Bali Mandara juga disebut Darta sudah menyiapkan kelas maya mereka. Sehingga proses belajar dari rumah tetap megggunakan sistem online. Mereka diawal proses pembelajaran akan diberikan pengetahuan dasar, mengingat mereka yang diloloskan untuk menerima pendidikan gratis dibiaya pemerintah benar-benar dari keluarga yang tidak mampu. Kondisi itu pun disebut mantan Kepala SMAN 1 Singaraja berdampak pada IQ mereka yang rata-rata berate pada kategori IQ dibawah normal.

“Dari 141 orang yang kami terima hanya 2 orang normal dan 2 orang diatas normal, sehingga harus diberikan pengetahuan dasar dulu. Untuk kelas maya sudah disiapkan link lengkapnya, kalau yang tidak punya android dan internet kami arahkan pinjam ke tetangga atau keluarga yang punya sebagai jalan keluarnya,” jelas Kasek asal Tabanan itu.

Sementara dari ratusan siswa yang diterima tahun ini masih didominasi dari Kabupaten Buleleng sebanyak 86 orang, kemudian disusul siswa asal Kabupaten Karangasem sebanyak 28 orang,  sisanya tersebar di tujuh kabupaten/kota seBali. *k23

Komentar