nusabali

Liburan di Nusa Penida Bagaikan Dunia Milik Berdua

Wisman Rusia ‘Terjebak’ Tiga Bulan di Bali

  • www.nusabali.com-liburan-di-nusa-penida-bagaikan-dunia-milik-berdua

SEMARAPURA, NusaBali
Sejak penyeberangan menuju Nusa Penida dari Pelabuhan Kusamba Klungkung dan Sanur Denpasar pada pekan lalu, aktivitas  pariwisata di sebelah tenggara Pulau Bali  ini belum pulih.

Hotel, restoran ataupun fasilitas akomodasi lainnya masih memilih tutup. Bukan semata-mata karena belum dimulainya ‘new normal’, melainkan lantaran masih sepinya wisatawan, khusunya  wisatawan mancanegara (wisman) ke Nusa Penida.

Setelah ditutup pada pertengahan April 2020, akhirnya awal Juni 2020 penyeberangan menuju ke Nusa Penida dibuka kembali.  Dibuka kembalinya penyeberangan Nusa Penida ini memang belum direspons dengan kedatangan wisatawan, karena lebih untuk memenuhi transportasi warga Nusa Penida.

Di antara dominasi penumpang fast boat  lokal yang menyeberang,  memang ada segelintir wisman. “Saya sudah cukup lama menunggu penyeberangan ini dibuka. Dan saya gembira akhirnya sudah bisa pergi ke Nusa Penida,” kata Aleksei Sidorov, wisman asal Rusia, Jumat (12/6).

Aleksei yang ditemani Marina,  pasangannya juga dari Rusia, mengungkapkan  rasa senanganya  bisa menginjakkan kaki di Nusa Penida. Couple asal Rusia ini menceritakan kepuasannya selama di Nusa Penida pada 3 Juni lalu.  Sayang katanya, restoran di kawasan pantai tak ada yang buka sampai akhirnya menemukan restoran di dekat area Bukit Teletubbies.   “Nusa Penida adalah destinasi pariwisata terbaik yang pernah kami singgahi, dan kami pastikan akan kembali ke sana lagi ketika hotel dan restoran sudah buka,” ungkap Aleksei.

Untuk menyeberang pun kelengkapan dokumen sudah disiapkan sebelumnya, termasuk hasil rapid test hingga surat keterangan perjalanan.  Dari Sanur menggunakan fast boat, mereka mengaku disambut ramah oleh warga Nusa Penida, sebelum menuju Diamond Beach, Atuh Beach,  Klingking Beach dan Snorkling di Manta Bay. “Sangat berkesan karena sambutan masyarakat setempat sangat baik, dan kami seolah  berada di private beach karena tidak ada wisatawan sama sekali. Dunia serasa milik kami berdua,” tutur Aleksei sambil memandang mesra Marina.

Pasangan yang sudah tiga bulan menginap di sebuah villa kawasan Kerobokan, Kuta Utara, mengungkapkan jika belum bisa pulang ke negaranya sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk negerinya.  Bukan karena semata-mata ketiadaan penerbangan pulang, namun pasangan ini merasa lebih ‘aman’ di Bali. ”Di Rusia masih lockdown, malah ribet  kalau pulang. Jadi di Bali saja dulu,” kata Aleksei.

Sementara itu Ario R dari Elite Squad Bali (ESB) Tour and Service  yang mendampingi pasangan ini selama berada di Nusa Penida mengatakan bahwa masih cukup lumayan banyak komunitas wisatawan Rusia di Bali karena ‘terjebak’ pandemi Covid-19.  “Saat ini mereka sudah jenuh karena harus tinggal di hotel, villa atau homestay selama beberapa bulan, di satu sisi mereka belum mau kembali ke negaranya,” ungkap Ario.

Pekerja pariwisata yang pernah menghandle pembalap MotoGP Jorge Lorenzo di Bali ini  pun berharap kondisi pariwisata Bali  bisa berjalan kembali pada masa new normal. “Tentu saja protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin dan tegas,” tuntasnya. *mao

Komentar